dc.description.abstract | Batik merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia berupa corak
bergambar (motif) pada kain mori yang ditutup oleh lilin. Perpaduan seni
membatik dan konsep ilmu matematika, yaitu fraktal, menghasilkan fraktal batik.
Fraktal batik pada penelitian ini didapatkan dengan melakukan perpaduan motif
batik buah naga dan objek segitiga sierpinski serta ditambahkan motif isen juga
motif pengisi bidang.
Teknik perpaduan untuk mendapatkan pola batik dengan cara melakukan
transformasi geometri pada motif batik buah naga, segitiga sierpinski, motif isen
dan motif pengisi bidang. Transformasi geometri yang digunakan, yaitu dilatasi,
refleksi dan translasi.
Motif batik buah naga dikonstruksi dari persamaan kuadrat yang diketahui
titik puncak dan salah satu titik yang dilalui kurva. Segitiga sierpinski didapatkan
dengan menentukan titik tengah pada setiap sisi segitiga awal, kemudian titik
tengah tersebut dihubungkan dengan garis sehingga membentuk segitiga baru.
Segitiga sierpinski juga didapatkan dengan menentukan titik sembarang pada
setiap sisi segitiga awal, kemudian dari titik yang didapatkan pada setiap sisinya
dihubungkan oleh garis sehingga akan didapatkan segitiga sierpinski dengan titik
sisi tertentu.
Motif isen yang digunakan adalah galaran, herangan dan sisik melik. Motif
isen galaran dibangun dari grafik fungsi linear. Motif isen herangan dibangun dari
grafik fungsi linear dan grafik dari persamaan lingkaran. Motif isen sisik melik
dibangun dari grafik fungsi kuadrat dan grafik dari persamaan lingkaran. Motif
isen tersebut diletakkan pada ruang kosong pada segitiga sierpinski dan diletakkan pada motif batik buah naga sebagai penghias daun dari buah naga. | en_US |