dc.description.abstract | Jumlah penduduk berdasarkan sensus penduduk oleh BPS pada tahun 2010 sebesar 237.641.326 jiwa. Pertambahan jumlah penduduk yang tidak terkendali ini merupakan masalah yang cukup penting bagi Indonesia karena akan berpengaruh pada tingkat kehidupan dan kesejahteraan penduduk. Upaya pemerintah untuk menekan populasi penduduk Indonesia dengan mengadakan progam Keluarga Berencana (KB). Kandungan senyawa aktif yang diduga bertanggung jawab ialah alkaloid, enzim papain, triterpenoid, dan steroid. Ekstrak metanol biji pepaya tua dan ekstrak biji pepaya muda diharapkan dapat menurunkan kualitas dan kuantitas spermatozoa. Penelitian ini juga untuk mengetahui perlakuan yang memiliki efek antifertilitas yang lebih baik antara ekstrak metanol biji pepaya tua dan ekstrak biji pepaya muda dalam menurunkan kualitas dan kuantitas spermatozoa tikus putih jantan.
Penelitian ini merupakan penelitian true experimental laboratories dan rancangan yang digunakan adalah post test only group design. Tikus jantan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (CMC-Na 1%), kelompok perlakuan ekstrak metanol biji pepaya tua dan ekstrak biji pepaya muda pada dosis yang sama yaitu 100 mg/kg BB. Setiap kelompok perlakuan terdiri dari 6 tikus. Seluruh kelompok diberi perlakuan secara per oral selama 20 hari. Pada hari ke-21, dilakukan pembedahan untuk pengambilan spermatozoa dari kauda epididimis untuk dilakukan pengamatan dan perhitungan kualitas (motilitas, viabilitas, dan morfologi spermatozoa) dan kuantitas (jumlah) spermatozoa. Hasil pengamatan diuji statistik menggunakan One-Way Anova dan dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk mengetahui adanya perbedaan antar perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan kualitas (motilitas, viabilitas, dan morfologi spermatozoa) dan kuantitas (jumlah) spermatozoa pada perlakuan ekstrak metanol biji pepaya tua dan ekstrak biji pepaya muda dibandingkan kelompok kontrol negatif. Kelompok ekstrak biji pepaya muda memiliki jumlah (%) kualitas dan kuantitas spermatozoa (juta/ml) yang lebih rendah dibandingkan ekstrak biji pepaya tua. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada kelompok perlakuan ekstrak metanol biji pepaya muda dengan nilai p < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol biji pepaya muda memiliki efek antifertilitas lebih baik dibandingkan ekstrak biji pepaya tua. | en_US |