dc.description.abstract | Tari topeng mulanya merupakan salah satu wujud dari ritual kebudayaan agama Hindu yang masih teraktualisasi hingga kini dan telah menjadi kebudayaan masyarakat Kabupaten Malang sehingga disebut dengan wayang topeng malangan. Wayang topeng malangan Kedungmangga hingga kini dipakai untuk ditampilkan rutin pada malam Senin Legi setelah acara weton dan sering disebut dengan gebyak wayang topeng malangan Kedungmangga. Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah mengkaji latar belakang dan munculnya Keseninan wayang topeng malangan Kedungmangga Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, Tahun 1931, serta mengkaji perubahan dan perkembangan kesenian wayang topeng malangan Kedungmangga di Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang, Tahun 1931-2015. Hasil dalam penelitian ini antara lain dapat mengetahui munculnya kesenian wayang topeng malangan Kedungmangga di Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabaupaten Malang terjadi pada tahun 1931 yang dibawa oleh seorang penari bernama Serun dengan didukung oleh Kanjeng Suryo yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Kabupaten Malang, serta mengetahui bagaimana perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam periodisasi waktu (a) tahun 1931-1942 (b) tahun 1942-1965 (c) tahun 1965-2015. Perubahan-perubahan dalam kurun waktu tahun 1931-2015 disoroti terkait berbagai unsur dalam pertunjukan dan fungsi dari topeng malangan Kedungmangga, dan usaha masyarakat serta pemerintah Kabupaten Malang yang juga berperan dalam mempertahankan kesenian wayang topeng malangan Kedungmangga di Desa Karangpandan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. | en_US |