Show simple item record

dc.contributor.advisorHasanuddin, Akhmad
dc.contributor.advisorYunarni, Wiwik
dc.contributor.authorIBRILA, KURNIA AZIZATUL
dc.date.accessioned2016-08-09T03:38:15Z
dc.date.available2016-08-09T03:38:15Z
dc.date.issued2016-08-09
dc.identifier.nim121910301073
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76080
dc.description.abstractSPBKB (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) merupakan stasiun penyaluran BBM milik PT. AKR (Aneka Kimia Raya) sebagai tempat pengisian bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Pembangunan SPBKB tersebut terletak di atas lahan seluas ± 4.526 m² yang berlokasi di jalan Raya Probolinggo- Lumajang Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang. SPBKB dengan tipe CODO (Company Owned Dealer Operated) tersebut memiliki 2 unit dispenser dengan 4 nossel berkapasitas 24 kl untuk bahan bakar AKRA 92 yang setara dengan pertamax dan solar. Dampak yang muncul dengan adanya SPBKB tersebut menyebabkan penambahan hambatan lalu lintas terhadap jaringan jalan disekitarnya sehingga kelancaran arus lalu lintas akan berubah seiring akitivitas yang ada di tempat tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja ruas jalan dan simpang akibat adanya SPBKB Ranuyoso. Metode yang dilakukan dengan cara analisis dan observasi. Untuk metode observasi dilakukan dengan melakukan survei langsung di lapangan untuk mendapatkan volume lalu lintas, bangkitan dan tarikan dari bangunan pembanding dan juga inventarisasi jalan. Sedangkan metode analisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) dan juga melakukan prediksi bangkitan akibat pembangunan SPBKB Ranuyoso tersebut dengan menggunakan bangunan pembanding yang memiliki karakteristik fungsi bangunan dan fasilitas hampir sama dengan lokasi penelitian yaitu SPBU Malasan, Kedung Jajang, dan Randu Agung. Besar estimasi bangkitan akibat pembangunan SPBKB adalah 105 kendaraaan bermotor/jam (MC), 31 kendaraan ringan /jam (LV), dan 8 kendaran berat/jam pada hari kerja, dan untuk hari libur 120 kendaraaan bermotor/jam (MC), 34 kendaraan ringan /jam (LV), dan 9 kendaraan berat/jam. Setelah diketahui besarnya bangkitan maka dianalisis antrian kendaraan yang mengisi bahan bakar pada SPBKB Ranuyoso. Hasil penelitian menunjukkan kinerja ruas jalan pada kondisi eksisting (sebelum beroperasi) nilai derajat kejenuhan sebesar 0, 435 sehingga masuk dalam kriteria LOS A, pada tahun 2016 setelah beroperasinya SPBKB nilai derajat kejenuhan 0,444 sehingga masih masuk kriteria LOS A. Pada 5 tahun tanpa SPBKB memiliki nilai LOS B dengan derajat kejenuhan 0,698 dan 5 tahun adanya SPBKB nilai derajat kejenuhan 0,712 masuk kriteria LOS B. Kemudian kinerja Simpang Klakah terbesar dari 3 skenario adalah dengan nilai tundaan 12,21 detik per kendaraan masuk dalam criteria LOS B. 5 tahun setelah SPBKB beroperasi kinerja simpang menjadi LOS D dengan nilai tundaan 38,63 detik per kendaraanen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSTASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB)en_US
dc.subjectDAMPAK LALU LINTASen_US
dc.titleDAMPAK LALU LINTAS PEMBANGUNAN STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR (SPBKB) RANUYOSO LUMAJANGen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record