UJI AKTIVITAS ANTIHIPERLIPIDEMIA KOMBINASI EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk.) DAN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)
Abstract
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) merupakan penyakit
pembunuh utama di dunia. Penyakit ini terutama disebabkan oleh proses
aterosklerosis pada arteri koronaria. Salah satu penyebab utama arterosklerosis adalah
hiperlipidemia. Daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) dan kelopak bunga
rosella (Hibiscus sabdariffa L) sering digunakan sebagai agen antihiperlipidemia.
Kedua herbal ini dapat menurunkan kadar kolesterol dengan mekanisme kerja yang
berbeda dan memungkinkan terjadinya efek komplementer. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui aktivitas antihiperlipidemia kombinasi ekstrak daun jati
belanda dan kelopak bunga rosella pada tikus putih jantan galur wistar. Parameter
yang digunakan pada penelitian ini adalah kadar kolesterol total, trigliserida,
kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan berat badan tikus. Selain itu, juga dilakukan
analisis flavonoid total pada kombinasi ekstrak daun jati belanda dan kelopak bunga
rosella.
Pengujian aktivitas antihiperlipidemia dilakukan pada hewan uji yang
diinduksi diet lemak tinggi selama 60 hari, kemudian diberi perlakuan kombinasi
ekstrak daun jati belanda dan kelopak bunga rosella selama 15 hari dengan tetap
diberi diet lemak tinggi. Diet lemak tinggi terdiri dari pakan, lemak babi, dan kuning
telur puyuh dengan perbandingan 80:15:5. Penelitian ini menggunakan rancangan
pretest-posttest with control group terhadap 25 ekor tikus jantan yang terbagi menjadi
5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif CMC Na, kelompok kontrol positif
orlistat, kelompok kombinasi ekstrak perbandingan 3:1, kelompok kombinasi ekstrak
perbandingan 1:3, serta kelompok kombinasi ekstrak 1:1. Sampling darah dan
pengukuran berat badan tikus dilakukan pada hari ke-0, 60, dan 75. Tujuannya untuk
mengukur kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan
berat badan tikus sebelum dan sesudah perlakuan. Data perubahan kadar lipid
kemudian diubah menjadi penurunan dan peningkatan kadar lipid, sedangkan
perubahan berat badan tikus diubah menjadi penurunan berat badan tikus. Data
kolesterol total dan kolesterol LDL diuji dengan uji parametrik ANOVA, sedangkan
data trigliserida, kolesterol HDL, dan berat badan diuji dengan uji non-parametrik
Kruskal Wallis.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa kombinasi
ekstrak daun jati belanda dan kelopak bunga rosella mampu menurunkan kadar
kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL, dan meningkatkan kadar HDL
dibandingkan kontrol negatif, namun tidak dapat menurunkan berat badan tikus.
Kombinasi dengan perbandingan 1:1 mampu meningkatkan kadar HDL terbesar
dibandingkan dengan kelompok lain. Kadar flavonoid pada kombinasi ekstrak daun
jati belanda dan kelopak bunga rosella dengan perbandingan 3:1, 1:3, dan 1:1
berturut-turut adalah 1,70; 0,80; dan 1,18 %. Kemungkinan tidak hanya senyawa
flavonoid yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antihiperlipidemia. Selain
flavonoid, senyawa yang terlibat dalam aktivitas antihiperlipidemia adalah senyawa
tanin dan saponin. Mekanisme aktivitas antihiperlipidemia kombinasi ekstrak daun
jati belanda dan kelopak bunga rosella dalam penelitian ini kemungkinan adalah
melalui penghambatan enzim lipase yang berperan dalam absorbsi lipid, serta
penghambatan terhadap enzim HMG KoA reduktase yang berperan dalam sintesis
kolesterol dalam tubuh. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
terkait mekanisme antihiperlipidemia.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]