Show simple item record

dc.contributor.advisorNurahmanto, Dwi
dc.contributor.advisorAmeliana, Lidya
dc.contributor.authorPuspitasari, Kristine Dwi
dc.date.accessioned2016-08-09T03:21:07Z
dc.date.available2016-08-09T03:21:07Z
dc.date.issued2016-08-09
dc.identifier.nim112210101070
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/76071
dc.description.abstractIbuprofen merupakan non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) turunan asam propionat. Obat ini digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis, osteoarthritis, gangguan muskuloskeletal lainnya, analgesik, antipiretik, serta dysmenorrheal. Pemberian ibuprofen peroral dapat menyebabkan efek samping yang merugikan seperti ketidaknyamanan lambung, mual, muntah, erosi lambung, sakit kepala dan karena obat ini digunakan untuk waktu yang lama dalam pengobatan gangguan rheumatoid arthritis, dapat menimbulkan masalah kepatuhan pasien. Pemberian Ibuprofen secara transdermal dapat mempertahankan kadar ibuprofen pada tubuh dalam jangka waktu yang lebih panjang. Rute ini memberikan pelepasan obat yang konstan, cara penggunaan yang mudah, dan dapat mengurangi frekuensi pemberian obat, sehingga dapat dijadikan kandidat dalam desain sistem transdermal yang efektif dimana akan mengeliminasi first-pass metabolism, memastikan level plasma yang lebih seragam, serta mengurangi efek samping seperti iritasi lambung dan kepatuhan pasien. Salah satu bentuk sediaan transdermal adalah patch. Salah satu komponen penting dalam sediaan patch adalah polimer, yang dapat mempengaruhi pelepasan obat dari sediaan. Polimer yang biasa digunakan dalam pembuatan patch ada dua macam yaitu, polimer yang larut dalam air (hidrofilik) dan polimer yang tidak larut dalam air (hidrofobik). Polimer hidrofilik yang dipilih adalah Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC) dan Carbopol, sedangkan polimer hidrofobik menggunakan Etil Selulosa (EC). Dalam penelitian ini akan dilakukan optimasi komposisi terbaik dari kombinasi polimer HPMC K4M dan Carbopol 934 terhadap kemampuan kecepatan pelepasan dan % moisture content sediaan transdermal patch menggunakan bahan aktif ibuprofen 20% dengan rancangan formula Simplex Lattice Design. Evaluasi sediaan transdermal patch ibuprofen yang lainnya antara lain: pengujian organoleptis, bobot, thickness, ketahanan lipat, pH permukaan dan % kadar ibuprofen dalam sediaan patch. Hasil pengujian laju pelepasan menunjukkan bahwa flux F1<F2<F3 dengan nilai berturut-turut sebesar 204.713 μg/cm2.menit1/2; 218.213 μg/cm2.menit1/2 dan 240.507 μg/cm2.menit1/2. Carbopol 934 merupakan polimer yang berpengaruh dalam meningkatkan nilai flux sediaan patch. Hasil pengujian % moisture content menunjukkan bahwa nilai % moisture content F1<F2<F3 dengan nilai berturut-turut sebesar 5,245%; 6,386% dan 7,797%. Carbopol 934 merupakan polimer yang berpengaruh untuk menaikkan nilai % moisture content sediaan patch. Hasil penentuan formula optimum dengan menggunakan software Design Expert trial versi 9.0.3 menunjukkan terdapat satu titik optimum yang memenuhi persyaratan respon yang diinginkan yaitu formula dengan jumlah HPMC K4M sebesar 0,057% dan Carbopol 934 sebesar 3,943%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHidroksipropilen_US
dc.subjectMetilselulosaen_US
dc.subjectCarbopolen_US
dc.subjectMoisture Contenten_US
dc.subjectPelepasan Patch Ibuprofen Secara In Vitroen_US
dc.titleOPTIMASI HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DAN CARBOPOL TERHADAP MOISTURE CONTENT DAN LAJU PELEPASAN PATCH IBUPROFEN SECARA IN VITROen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record