| dc.description.abstract | Jamu ternak merupakan suplemen yang untuk meningkatkan nafsu makan ternak. Bahan dasar jamu ternak adalah kunyit, lengkuas, jahe, dan lainnya. Jamu ternak merupakan produk hasil fermentasi menggunakan EM4 (kumpulan mikroorganisme efektif 4). Rimpang kunyit di dalam jamu ternak mengandung senyawa kurkumin. Senyawa kurkumin di dalam jamu ternak yang meningkat dapat menambah nafsu makan ternak. Kadar senyawa kurkumin di dalam ekstrak kunyit hasil fermentasi dianalisis pada penelitian ini.
Rimpang kunyit yang digunakan merupakan kunyit dengan nama spesies Curcuma longa.  Rimpang  ini  diperoleh  dari  Kelompok  Perempuan Tani di desa Mulyorejo  Jember. Tanaman kunyit  divalidasi di Herbarium Jemberiense Jurusan Biologi Universitas Jember.
Rimpang kunyit difermentasi selama 7 hari dan rimpang kunyit tanpa fermentasi didiamkan selama 7 hari. Sampel disaring dan diambil filtratnya untuk diekstraksi menggunakan kloroform. Fraksi kloroform diuapkan dengan evaporator untuk memperoleh ekstrak kunyit. Ekstrak selanjutnya dilarutkan dengan aseton, ditotolkan sebanyak 50 L pada kromatografi lapis tipis dan dielusi dengan 20 mL eluen  kloroform:etanol:asam  asetat  glasial  (94:5:1).  Penentuan  kadar  dilakukan dengan menggunakan metode  kromatografi lapis tipis-Densitometri pada  panjang gelombang 254 nm.
Standar kurkumin digunakan untuk membuat kurva kalibrasi. Kurva dibuat dengan memplotkan konsentrasi sebagai sumbu x dan luas area sebagai sumbu y. Hasil dari plot tersebut adalah persamaan regresi. Kadar kurkumin dapat ditentukan dengan memasukkan nilai  luas area yang diperoleh dari  densitogram  ke dalam persamaan regresi. volum larutan standar yang digunakan adalah 8,10,12,14,16, dan 18 L.
Kadar kurkumin hasil fermentasi dengan EM4 lebih besar dibandingkan tanpa proses fermentasi dengan EM4.Kadar kurkumin hasil fermentasi. Kadar kurkumin hasil fermentasi dengan EM4 adalah 163 ± 7,00 % dan kadar kurkumin tanpa proses fermentasi dengan EM4 adalah 124 ± 32.2%. | en_US |