Show simple item record

dc.contributor.authorWidya Margayanti
dc.date.accessioned2013-12-10T07:46:25Z
dc.date.available2013-12-10T07:46:25Z
dc.date.issued2013-12-10
dc.identifier.nimNIM081810301025
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/7588
dc.description.abstractRINGKASAN Pemurnian Logam Emas (Au) dan Ekstraksi Perak (Ag) Hasil Amalgamasi Menggunakan Metode Hidrometalurgi ; Widya Margayanti, 081810301025; 2013; 51 halaman; Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember. Emas (Au) merupakan logam yang memiliki nilai ekonomis tinggi, maka dari itu banyak dilakukan penambangan-penambangan logam emas baik itu dalam skala kecil atau dalam skala besar. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengektraksi emas baik itu dari batuan atau lumpur. Metode yang sering digunakan salah satunya adalah metode amalgamasi. Hasil ekstraksi secara amalgamasi disebut dengan amalgam. Amalgam ini mengandung beberapa logam antara lain emas, perak, dan tembaga. Tetapi mayoritas amalgam mengandung emas dan perak. Oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian emas dengan cara hidrometalurgi untuk menghilangkan logam-logam yang dianggap sebagai pengotor, sehingga didapatkan emas murni. Namun karena amalgam juga banyak mengandung perak maka ketika memurnikan emas lebih menguntungkan jika perak dapat diekstraksi juga. Hidrometalurgi merupakan teknik pemisahan yang menggunakan larutan atau reagen kimia untuk menangkap atau melarutkan logamnya. pemurnian emas ini menggunakan menggunakan pelarut asam yaitu pelarut H vii 2 SO 4 (asam sulfat ) dan HNO (asam nitrat). Penggunaan pelarut asam sulfat bertujuan untuk memisahkan perak dengan cara di dalam larutan dimasukkan plat tembaga untuk tempat menempelnya logam perak. Pada plat tembaga tersebut diharapkan banyak dilapisi logam perak, namun tidak menutup kemungkinan tembaga juga terendapkan pada plat tembaga tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelarutasam sulfat (H 2 SO 4 ) dan pelarut asam nitrat (HNO ) dalam pemurnian emas dengan metode hidrometalurgi dan mengetahui waktu optimum pembenaman plat tembaga dalam larutan asam sulfat untuk ekstraksi perak. 3 3 Berdasarkan hasil analisis diperoleh pemurnian emas menggunakan pelarut asam sulfat (H 2 SO ) kemurniannya lebih rendah dibandingkan menggunakan pelarut asam nitrat (HNO 4 3 ) Kemurnian logam emas yang diperoleh menggunakan pelarut asam sulfat rata-rata dari 63,0% menjadi 80,5%. Sedangkan persentase logam tembaga (logam pengotor) dalam sampel menurun dari 16,2% menjadi 6,93%. Pada penggunaan pelarut asam nitrat kemurnian emas lebih tinggi yaitu rata-rata dari 62,0% menjadi 92,1% sedangkan persentase logam tembaga dalam sampel penurunannya lebih besar yaitu dari 16,2% menjadi 2,89%. Hal ini menunjukkan bahwa asam nitrat (HNO . ). Hasil identifikasi massa jenis sampel menggunakan piknometer, menunjukkan hal yang sama yaitu pelarut asam nitrat (HNO 3 efektif dalam memurnikan emas dibandingkan menggunakan pelarut asam sulfat (H 2 SO 4 ). Dari hasil identifikasi sampel menggunakan pelarut H viii 2 SO rata-rata massa jenis yang diperoleh lebih kecil sekitar 15,7275 gram/mL. Sedangkan menggunakan pelarut HNO 3 4, rata-rata massa jenis yang diperoleh mencapai 18,3629 gram/mL. Massa jenis sampel menggunakan pelarut HNO lebih mendekati massa jenis emas murni yaitu sebesar 19,32 gram/mL . 3 Hal ini berarti pelarut HNO lebih efisien dalam melarutkan logam-logam pengotor yang ada dalam sampel. 3 Dari hasil analisis endapan yang dihasilkan dari ekstraksi perak didapatkan bahwa pada waktu pembenaman plat tembaga selama 1 jam kemurnian perak paling tinggi mencapai 90,5 % sedangkan pada pembenaman plat tembaga pada waktu 12 jam 87,4% dan pada waktu 24 jam kemurnian hanya mencapai 83.1 %. Tetapi massa perak yang dihasilkan paling banyak pada waktu 24 jam yaitu rata-rata sebesar 0,0172 gram. Endapan yang diperoleh dari hasil ekstraksi perak tidak hanya logam perak yang terambil tetapi juga logam Cu. Plat tembaga yang dibenamkan selama 1 jam rata-rata terdapat 9,4 % logam Cu dalam endapan dan yang dibenamkan selama 12 jam rata-rata terdapat 12,5 % logam Cu, sedangkan pada waktu pembenaman selama 24 jam rata-rata terdapat 16,7 % logam Cu. Jadi semakin lama waktu pembenaman plat tembaga maka semakin banyak juga logam Cu yang tereduksi(menempel pada plat tembaga), sehingga kemurnian perak akan menurun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081810301025;
dc.subjectLogam Emas (Au)en_US
dc.titlePEMURNIAN LOGAM EMAS (Au) DAN EKSTRAKSI PERAK (Ag) HASIL AMALGAMASI MENGGUNAKAN METODE HIDROMETALURGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record