dc.description.abstract | Fraktal berasal dari kata latin fractus yang berarti “terpenggal” atau “patah”.
Geometri fraktal merupakan kajian dalam ilmu matematika yang membahas tentang
bentuk dari fraktal atau bentuk apa saja yang bersifat self-similarity (kesamaan diri).
Terdapat beberapa motif fraktal, diantaranya kurva Hilbert, kurva Koch Snowflake,
dan kurva Naga atau dragon curve. Berdasarkan aspek geometrisnya, geometri fraktal
dapat dikaji melalui keindahan bentuknya sehingga dapat dikembangkan untuk
berbagai desain meliputi desain motif keramik, motif walpaper, maupun motif batik
yang biasa disebut batik fraktal. Batik fraktal diawali dengan riset saintifik yang
dilakukan oleh Nancy Margried, Yun Hariadi, dan Muhammad Lukman, mengenai
motif-motif batik tradisional dan ada hubungannya dengan ilmu matematika fraktal.
Batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara
menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Salah satu daerah
yang memilliki kerajinan batik dengan motif khas adalah Banyuwangi. Batik
Banyuwangi merupakan perwujudan nilai estetika ragam hias khas Banyuwangi.
Beberapa motif batik khas daerah Banyuwangi adalah motif batik Gajah Oling, motif
batik Gedegan, dan motif batik Kangkung Setingkes. Pengembangan motif batik
perlu dilakukan agar motif batik dapat terus berkembang. Salah satu cara
mengembangkan batik adalah menggabungkan motif batik dengan motif geometri
fraktal.
Pengembangan motif batik menggunakan transformasi geometri, transformasi
geometri yang digunakan adalah refleksi, rotasi, dilatasi, dan translasi. Terdapat empat tahapan dalam pengembangan motif batik khas Banyuwangi dengan geometri
fraktal. Tahap pertama adalah membangkitkan tiga desain dasar yaitu desain dasar
vertikal, horizontal, dan Gedegan. Tahap Kedua mengembangkan motif batik khas
Banyuwangi dengan menggunakan titik koordinat. Tahap ketiga yaitu
membangkitkan motif geometri fraktal menggunakan transformasi geometri. Tahap
terakhir adalah dengan menggabungkan motif desain dasar dengan motif batik khas
Banyuwangi dan motif batik geometri fraktal.
Pengembangan motif batik khas Banyuwangi menghasilkan perpaduan motif
batik Gajah Oling dengan kurva Naga dan perpaduan motif batik Kangkung
Setingkes dengan kurva Koch Snowflake. Pengembangan motif batik fraktal
menghasilkan (i) motif kurva Hilbert dengan perpaduan kurva Naga dan kurva Koch
Snowflake menggunakan transformasi geometri dilatasi, rotasi, refleksi, dan translasi,
(ii) motif kurva Koch Snowflake dengan menggunakan transformasi geometri dilatasi
dan translasi, (iii) motif kurva Naga dengan menggunakan perpaduan kurva Koch
Snowflake menggunakan transformasi geometri dilatasi, rotasi, refleksi, dan translasi.
Penggabungan motif batik khas Banyuwangi dengan motif batik geometri
fraktal menghasilkan 18 desain motif batik dengan warna background dapat dipilih
menggunakan pilihan warna abu-abu, kuning langsat, merah jambu, biru muda, hijau
tosca, dan coklat. Penggabungan motif batik menggunakan program “BATIKA” dan
desain hasil penggabungan motif batik khas Banyuwangi dengan motif batik geometri fraktal dapat disimpan dalam format gambar jpeg | en_US |