dc.description.abstract | Optimalisasi produksi listrik, khususnya pada pembangkit termal membutuhkan
analisis karakteristik input-output dan pembebanan yang tepat agar beroperasi dengan
baik. Karakteristik input-output akan mengawasi pergeseran yang terlihat dari kurva
dan mendeteksi perlu adanya maintenance atau tidak pada sebuah pembangkit.
Karakteristik input-output dapat dihitung dengan metode quadratic least square
regression. Sedangkan pembebanan yang tepat, membuat produksi listrik sesuai
maksimal beban yang diinginkan dengan biaya paling murah. Perhitungan
pembebanan dilakukan dengan metode dynamic genetic algorithm. Metode ini
diaplikasikan pada data PT. PJB UP Gresik bulan Juli 2015 didapatkan total biaya
bahan bakar yang dihemat sebesar 3.162,9147 KNM3 dan biaya bahan bakar sebesar
$22.773 dibandingkan PJB. Jika diaplikasikan pada data bulan Desember 2012
didapatkan total biaya bahan bakar yang dihemat sebesar 16.532,2189 liter dan biaya
bahan bakar sebesar Rp. 1.131.369.852 dibandingkan PJB. Metode dynamic genetic
algorithm dapat membagi beban sesuai acuan, sementara PSO memiliki selisih -1
hingga 42 MW serta memiliki konsumsi bahan bakar 245,24 liter dan biaya bahan
bakar Rp. 1.477.569 lebih hemat dibanding metode PSO. Sementara metode SA
memiliki selisih -0,0001 hingga 0,0001 MW. Dynamic genetic algorithm memiliki
konsumsi bahan bakar 50.511,12 liter dan biaya bahan bakar Rp. 304.329.523 lebih hemat dibanding metode SA. | en_US |