dc.description.abstract | Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan penggunaan
smartphone dengan perilaku seksual remaja di SMAN “X” Jember. Manfaat dari
penelitian adalah bagi peneliti yakni mampu berpikir kritis dan ilmiah serta
meningkatkan pengetahuan mengenai smartphone dan perilaku seksual remaja,
bagi institusi pendidikan keperawatan yakni menjadi sumber rujukan terbaru dan
bahan ajar mengenai perilaku remaja, bagi pelayanan kesehatan menjadi strategi
pemecahan masalah melalui peningkatan peran UKS dan bagi masyarakat yakni
menjadi informasi untuk orang tua dan pihak sekolah dalam mendidik remaja.
Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional.
Penyusunan proposal hingga publikasi dilakukan mulai September 2015
hingga Mei 2016. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 917 siswa dan
jumlah sampel sebanyak 278 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan Multistage Random Sampling. Teknik pengumpulan data
menggunakan lembar kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah nilai r untuk kuesioner penggunaan
smartphone sebesar 0,947, kuesioner perilaku seksual indikator pengetahuan
mengenai perilaku seksual sebesar 0,902 dan indikator sikap terhadap perilaku
seksual serta perilaku seksual sebesar 0,910.
Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan penggunaan smartphone
dengan perilaku seksual remaja di SMAN “X” Jember (p value = 0,004; CI =
95%). Paparan tentang pornografi ketika remaja mengakses internet dan sosial
media melalui smartphone menimbulkan keinginan remaja untuk melakukan
perilaku seksual sendirian (onani atau masturbasi) atau dengan pasangannya
(berpegangan tangan, berpelukan, mencium kening, mencium pipi dan mencium
bibir). Setiap remaja memiliki aplikasi sosial media BBM, Line, Whatsapp,
Instagram dan Facebook. Perawat sebagai salah satu dari tenaga kesehatan
diharapkan dapat meningkatkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam
menurunkan angka kehamilan di luar nikah, pernikahan dini, dan aborsi yang
dapat meningkatkan kesehatan perkembangan remaja. | en_US |