dc.contributor.advisor | Viphindrartin, Sebastiana | |
dc.contributor.advisor | Santosa, Siswoyo Hari | |
dc.contributor.author | WAHYUDI, RENDI YANUAR | |
dc.date.accessioned | 2016-06-07T07:43:45Z | |
dc.date.available | 2016-06-07T07:43:45Z | |
dc.date.issued | 2016-06-07 | |
dc.identifier.issn | 130820201031 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/74581 | |
dc.description.abstract | Ketersediaan air irigasi yang mencukupi kebutuhan tanaman merupakan salah satu
faktor yang sangat penting untuk mendukung produktivitas pertanian. Kelangkaan
air menimbulkan konflik tersendiri diantara petani pemakai air. Untuk mengatasi
konflik pemakaian air irigasi, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk
melakukan pengaturan terhadap pengelolaan air irigasi tersebut. Kebijakan
pemerintah terkait pengelolaan irigasi telah mendorong terbentuknya himpunan
petani pemakai air (HIPPA) yang diharapkan mampu meningkatkan partisipasi
petani terhadap pelaksanaan operasional dan pemeliharaan saluran irigasi. Selain
itu, investasi yang tinggi dalam pembangunan dan pemeliharaan saluran
membutuhkan partisipasi dan kesadaran dari petani untuk ikut memeliharanya.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa perubahan kelembagaan
pengelolaan irigasi di Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo melalui
pendekatan biaya transaksi dan modal sosial, serta menganalisa dampak
perubahan kelembagaan pengelolaan irigasi terhadap dinamika pendapatan. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perubahan kelembagaan dalam pengelolaan
irigasi yang terjadi tidak secara alamiah namun dipaksakan dengan adanya
kebijakan pemerintah melalui Inpres No.3 Tahun 1999 terkait pengelolaan irigasi.
Perubahan tersebut dapat terjadi terus menerus dan bersifat tidak tetap. Perubahan
tersebut bersifat non permanent dan continuous. Dampak perubahan kelembagaan
dapat terlihat dari adanya dinamika pendapatan yang diterima oleh petani akibat
adanya pengelolaan irigasi yang dipengaruhi oleh biaya transaksi dan modal
sosial.Pendapatan petani dipengaruhi oleh hasil produksi panen (jumlah) serta
nilai produksi panen (harga). Jumlah produksi panen sangat berkaitan dengan
produktivitas pertanian, dimana ketersediaan air menjadi salah satu unsur
pendukung produktivitas pertanian. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | perubahan ekonomi kelembagaan | en_US |
dc.subject | pengelolaan irigasi | en_US |
dc.subject | biaya transaksi | en_US |
dc.subject | modal sosial | en_US |
dc.subject | dinamika pendapatan | en_US |
dc.title | PERUBAHAN EKONOMI KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI DI KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO: STUDI BIAYA TRANSAKSI, MODAL SOSIAL DAN DINAMIKA PENDAPATAN | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |