dc.description.abstract | Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan endokrin yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Prevalensi
penderita DM di Indonesia terus meningkat . Komplikasi yang sering terjadi pada penderita DM adalah luka
diabetik. Luka Diabetik dikaraktereristikkan sebagai luka yang lama untuk sembuh karena fase inflamasinya yang
memanjang. Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour)) adalah salah satu tanaman Indonesia yang secara
traditional bisa dugunakan untuk mengobati diabetes melitus dan luka. Flavonoid yang terkandung di dalam Bidra
Upas mempunyai efek antiinflamasi dan antidiabetik, yang nantinya akan berefek pada proses penyembuhan luka
dan penurunan kadar gula darah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka dan
antidiabetik pada ekstrak umbi Bidara Upas terhadap tikus hiperglikemi. Tikus hiperglikemi dibuat luka dengan
metode Morton yang telah dimodifikasi. Kondisi hiperglikemi pada tikus didapat dengan induksi aloksan. Sampel
dibagi dalam 4 kelompok (n=5). Kelompok P1 adalah kontrol negatif (NaCl). Kelompok P2, P3, dan P4 adalah
kelompok yang diberi ekstrak. Ekstrak diberikan masing-masing secara topical dalam dosis 100mg/hari,
200mg/hari, dan 400mg/hari selama 21 hari. Dari hasil penelitian didapatkan ekstrak umbi Bidara Upas
mempunyai efek yang signifikan terhadap penyembuhan luka pada tikus hiperglikemi dengan p<0,05 (p=0,029
pada hari ke-1, p=0,001 pada hari ke-3, p=0,000 pada hari ke-5, p=0,002 pada hari ke-7, p=0,004 pada hari ke-14
dan p=0,000 pada hari ke 21), namun tidak berefek signifikan terhadap kadar gula darah dengan p>0,05 (p=0,051
pada hari ke-1, p=0,336 pada hari ke-3, p=0,447 pada hari ke-5, p=0,375 pada hari ke-7, p=0,052 pada hari ke-14
dan p=0,488 pada hari ke-21) | en_US |