dc.description.abstract | Perbankan umum memiliki peran yang sangat penting dalam dunia perbankan di Indonesia, dengan meningkatkan kelancaran transaksi keuangan dan pembangunan ekonomi, pengalaman pasca krisis 1998-2008 meberikan pelajaran untuk menjadi lebih baik dalam hal menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Perbankan umum memiliki market share yang luas hingga berhubungan dengan antar perbankan luar negeri, pengukuran efisiensi digunakan untuk melihat kinerja keuangan yang baik. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunkan metode deskriptif komparatif dari rata-rata kinerja rasio keuangan bank. Peneliti menggunakan dua objek perbankan umum yang terdiri dari 4 Bank Persero dan 20 Bank BUSN Devisa. Hasil pengukuran diketahui bahwa seluruh kinerja rasio keuangan yang meliputi NPL, BOPO, ROA, CAR dan LDR menunjukkan kinerja yang sehat dari tahun 2010-2014, namun kinerja bank persero menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada bank busn devisa. Rata-rata rasio keuangan dari seluruh tahun penelitian menunjukkan bahwa kinerja bank persero unggul pada 3 variabel rasio keuangan yaitu BOPO, ROA dan LDR sedangkan pada bank busn devisa unggul pada 2 variabel rasio keuangan yaitu CAR dan NPL. Sedangkan pengukuran yang dilakukan dengan uji beda Independent sampel t test untuk melihat perbedaan efisiensi bank yang diproksi dengan BOPO menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada bank persero dan bank busn devisa namun bank persero menunjukkan kinerja yang lebih baik, kemudian untuk kinerja fungsi intermediasi bank ternyata tidak terdapat perbedaan pada kedua kelompok bank tersebut, artinya keduanya menunjukkan kinerja yang sama-sama baik dalam hal menjalankan fungsi bank. | en_US |