• Login
    View Item 
    •   Home
    • LECTURER RESEARCH REPORT (LEMLIT)
    • LRR-Hibah Fundamental
    • View Item
    •   Home
    • LECTURER RESEARCH REPORT (LEMLIT)
    • LRR-Hibah Fundamental
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ‘DAKOCAN’ DALAM WARUNG KOPI SEBAGAI PENARIK BUDAYA ‘NGOPI” PADA MASYARAKAT KABUPATEN JEMBER: Pandangan, Sikap dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Jember Ketua Peneliti : Drs. Thohirun, M.S., M.A Anggota : Mury Ririanty, S.KM.,M.Kes Iken Nafikadini, S.KM.,M.Kes UNIVERSITAS JEMBER NOVEMBER

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan Penelitian.pdf (3.387Mb)
    Date
    2016-05-04
    Author
    Thohirun
    Mury Ririanty
    Iken Nafikadini
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Warung kopi di Kabupaten Jember tidak terhitung jumlahnya. Hal ini terjadi karena aktivitas ngopi adalah aktivitas yang disukai oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Jember, utamanya bagi laki-laki. Warung kopi saat ini banyak yang identik dengan aktivitas mengarah ke hiburan. Karena adanya perempuan-perempuan yang ikut melayani menghidangkan kopi dengan gaya mereka sendiri. Perempuan ini oleh peneliti kemudian disebut sebagai Dakocan atau Pedagang Kopi Cantik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan pemetaan secara fisik dan sosial terhadap warung kopi yang di dalamnya terdapat ‘dakocan’, serta menganalisis persepsi masyarakat Kabupaten Jember tentang keberadaan ‘dakocan’ dalam warung kopi tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan seberapa besar persebaran ‘dakocan’pada warung kopi di Kabupaten Jember dan bagaimanakah pandangan masyarakat terhadap adanya ‘dakocan’ di beberapa warung kopi. Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar warung kopi yang di dalamnya terdapat ‘dakocan’. Hasilnya sebagian besar masyarakat tidak mempermasalahkan adanya ‘dakocan’ dalam warung kopi. Mereka menganggap hal tersebut adalah wajar asalkan tidak mengganggu orang lain maupun masyarakat yang ada disekitar mereka. Sedangkan hasil maping menunjukkan ada 7 wilayah kecamatan terdapat warung kopi memiliki dakocan >5 titik wilayah dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Jember. Namun peneliti tidak melihat adanya sistem yang baik untuk meminimalisir adanya potensi penyimpangan, utamanya yang berkaitan dengan aktivitas seksual yang dilakukan oleh ‘dakocan’ dan pelanggan warung kopi tersebut. Oleh karena itu perlu ada regulasi yang jelas dengan analisis situasi melibatkan pemangku kebijakan wilayah dan adanya penelitian lebih lanjut secara kualitatif tentang aktivitas dakocan.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73694
    Collections
    • LRR-Hibah Fundamental [144]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository