dc.description.abstract | Sekarang ini di Indonesia telah banyak beredar minuman keras, baik minuman
keras yang hanya mengandung etanol maupun minuman keras oplosan. Minuman
keras oplosan tidak hanya mengandung etanol, bahkan sering kali minuman keras
oplosan dicampur dengan metanol. Minuman keras memiliki dampak buruk terhadap
kesehatan, baik akut maupun kronis. Dampak akut tersebut seperti gangguan
kesadaran; gangguan neurologis dan bahkan dapat menyebabkan kebutaan akibat
konsumsi metanol, sedangkan dampak kronis dapat berupa kerusakan organ. Metanol
di minuman keras oplosan dapat meningkatkan risiko terjadi kematian. Sebanyak
18.000 warga Indonesia meninggal tiap tahun akibat mengkonsumsi minuman keras,
sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 7.745 warga Indonesia mengkonsumsi
minuman keras. Etanol yang terkandung dalam minuman keras telah terbukti
menyebabkan kerusakan pada organ, salah satunya adalah organ ginjal. Hasil
metabolisme etanol dapat menyebabkan kerusakan pada epitel tubulus berupa
nekrosis epitel, sitoplasma yang keluar dan kerusakan organel. Ketiga tanda tersebut
merupakan tanda-tanda tubulus nekrosis akut yang merupakan salah satu faktor
intrinsik penyebab gangguan ginjal akut. Gangguan ginjal akut apabila tidak segera
ditangani dapat berkembang menjadi end stage renal disease. Penderita end stage
renal disease harus menjalani hemodialisis secara rutin, padahal sebanyak 22.304
warga Indonesia menderita penyakit ginjal dan 31% penderita harus menjalani
hemodialisis rutin yang membutuhkan biaya besar. | en_US |