Show simple item record

dc.contributor.authorFikri, Kamalia
dc.contributor.authorHariyanti, Sulifah Aprilya
dc.contributor.authorIqbal, Mochammad
dc.date.accessioned2016-02-15T02:23:33Z
dc.date.available2016-02-15T02:23:33Z
dc.date.issued2016-02-15
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73289
dc.descriptionIbM Pendanaan 2015en_US
dc.description.abstractPesantren, pondok pesantren atau disebut pondok saja merupakan sekolah Islam berasrama yang terdapat di Indonesia. Para pelajar pesantren (disebut sebagai santri) belajardi sekolah ini, sekaligus tinggal pada asrama yang disediakan pesantren. Pesantren memiliki akar budaya yang sangat kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Islam (Wahid, A. 2001). Pesantrean merupakan salah satu sarana pendidikan di Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan santri yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Oleh karena itu diperlukan pembenahan dan perbaikan kualitaspendidikan di pesantren untuk mencapai peningkatan kualitas sumberdaya manusia(Anwar, 2010). Pondok Pesantren Al Khoirot merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1963 di desa Karangsuko, kecamatan Pagelaran, kabupaten Malang, Jawa Timur. Pondok Pesantren Al Khoirot terdiri dari Pondok Pesantren Putra dan Putri yang menganut sistem segregasi (pemisahan) yang ketat. Baik Pondok Pesantren Putra dan Putri Al Khoirot menaungi berbagai kegiatan khusus misalnya pada Pondok Pesantren Putri meliputi MTs Al Khoirot Putri, MA Al Khoirot Putri, Madin Annasyiatul Jadidah Putri, Tahfidz Al Quran, dan pengajian sorongan dan wetonan putri. Selain pendidikan keagamaan, Pondok Pesantren Al Khoirot sebagai salah satu lembaga pendidikan juga mengembangkan pendidikan life skill yang berkaitan dengan kecakapan hidup atau keterampilan santri. Hal ini ditunjang dengan adanya bidang pengasuhan pondok yang khusus menangani optimalisasi ketrampilan santri yakni Bidang Ketrampilan, yang di dalamnya terdapat beberapa subdivisi yakni Divisi Ketrampilan Bordir dan Rajut serta Divisi Kerajinan Tangan. Pesantren mempunyai peran yang sangat menentukan tidak hanya bagi perkembangan suatu bangsa. Pesantren yang mampu mendukung pembangunan adalah pesantren yang mampu mengembangkan potensi santrinya, sehingga mampu menghadapi dan memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya (Departemen Agama Republik Indonesia. 2005). Berdasarkan observasi beberapa produk yang dihasilkan dari Divisi Ketrampilan Bordir dan Rajut serta Divisi Kerajinan Tangan seringkali laku terjual dalam transaksi intern pondok maupun masyarakat disekitar lingkungan pondok. Dalam satu divisi bisa mencapai anggota 30 santri. Berdasarkan wawancara, dalam satu minggu para santri dapat menghasilkan kurang lebih menghasilkan 10 jilbab bordir, dan 10 mukenah bordir. Beberapa santri Pondok Pesantren Putri Al Khoirot juga mengutarakan keinginan mereka yang sangat besar untuk dapat mengembangkan ketrampilan tersebut, sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan potensi berwirausahanya. Dengan potensi yang dimiliki oleh divisi dalam Pondok Pesantren Al Khoirot maka dilakukan suatu kegiatan dengan tujuan 1) melatih calon mitra membuat desain produk yang lebih menarik, indah, berdaya jual dan memiliki citarasa seni yang tinggi, 2) memperbaharui alat-alat yang sudah tua atau tidak berfungsi maksimal, 3) melatih santri dalam manajemen (mengelola) dan pengelolaan administrasi keuangan menjadi industri kecil yang profesional dan 4) melatih santri dalam mempromosikan dan menjual produk berbasis internet.en_US
dc.description.sponsorshipDitlitabmasen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseriesIbM 2015;
dc.subjectIbM 2015en_US
dc.titlePENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PRODUK DAN PEMASARAN DIVISI KERAJINAN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-KHOIROT MALANGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record