dc.description.abstract | Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten paling ujung timur pulau jawa
yang paling luas wilayah kabupatennya. Jumlah penduduk Banyuwangi mencapai
1,56 juta jiwa. Pemerintah Banyuwangi menghadapi banyak permasalahan
perkembangan jumlah penduduknya terutama pada bidang pendidikan.Pemerintahan
kabupaten Banyuwangi mencanangkan banyak program yang dilaksanakan guna
meningkatkan wilayah Banyuwangi dengan memperkuat dalam semua pilar yang ada
di Banyuwangi mulai dari ekonomi, lingkungan, kesehatan, pendidikan, pelayanan
umum, pariwisata dan lainnya. Salah satu pilar yang didukungpenuh oleh Pemkab
Banyuwangi adalah pada pilar pendidikan. Salah satu masalah pada pendidikan di
Banyuwangi dikarenakan kurangnya biaya untuk mendapat pendidikan. Banyuwangi
mencanangkan program pendidikan yang bernama Siswa Asuh Sebaya (SAS) pada
sekolah tingkat dasar (SD) sampai tingkat atas (SMA). Gerakan SAS adalah gerakan
siswa yang berasal dari keluarga mampu secara ekonomi membantu siswa dari
keluarga kurang mampu. Disetiap sekolah siswa menggalang dana secara sukarela
untuk membantu biaya pendidikan temannya yang kurang mampu secara
sukarela.Cara pemilihan seperti ini sering kurang tepat karena hanya melakukan
pengamatan secara umum dengan melihat kondisi orang tua serta lingkungannya. Hal
ini menyebabkan ketidak-akuratan pemberian dana SAS, Oleh karena itu diperlukan
suatu sistem informasi pendukung keputusan untuk menentukan siswa yang berhak
mendapatkan bantuan SAS secara akurat. Dalam permasalahan pengambilan
keputusan pemberian bantuan SAS ini, salah satu metode yang tepat digunakan
adalah metode Simple Multi-Attribute Rating Technique(SMART). Karena metode ini
dapat memaksimalkan banyaknya criteria yang ada dalam pendukung keputusan
SAS. Dengan semakin banyak criteria yang dipakai, maka pengambilan hasil
keputusan yang dicapai akan semakin akurat. | en_US |