dc.description.abstract | Artritis reumatoid merupakan penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif pada sendi. Manifestasi klinik klasik artritis reumatoid adalah poliartritis simetrik yang terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki. Pada fase lanjut, deformitas atau kerusakan sendi menjadi lebih jelas dan nyeri akut dari sinovitis digantikan oleh nyeri menetap dan akibat pengrusakan sendi yang progresif. Nyeri, kelelahan, dan keterbatasan aktivitas fisik pada artritis reumatoid dianggap sebagai faktor stres yang kemudian dapat menyebabkan tekanan psikologis, yaitu kecemasan, depresi, atau keduanya. Kecemasan merupakan suatu respon manusia terhadap kejadian yang mengancam kesejahteraan hidupnya, seperti keadaan ekonomi, pekerjaan yang terganggu, dan keterbatasan aktivitas fisik. Manusia dapat menanangani masalah kecemasan tersebut dengan sendirinya, tetapi apabila kecemasan sudah tidak wajar, pertahanan psikologis seseorang lemah, mekanisme koping yang salah, kecemasan dapat menetap dan bertambah buruk apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, perlu diketahui hubungan antara intensitas nyeri dan tingkat kecemasan yang terjadi pada pasien artritis reumatoid di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember untuk mencegah dan meminimalkan dampak dari kecemasan. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan individu, masyarakat, ataupun institusi untuk melakukan suatu tindakan/kebijakan sebagai tatalaksana jika terjadi kecemasan pada pasien artritis reumatoid. | en_US |