dc.description.abstract | Pasar modal merupakan suatu tempat dimana modal diperdagangkan
antara pihak yang memiliki kelebihan modal (investor) dengan orang yang
membutuhkan modal (issuer) untuk pengembangan investasi. Pasar modal
menjadi tonggak penting dalam sistem ekonomi suatu negara, hal tersebut
dikarenakan pasar modal turut berperan dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi
di negara yang bersangkutan. Keberadaan pasar modal di Indonesia berperan
penting dalam mempengaruhi laju perekonomian melalui perannya dalam
penyerapan investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangan. Selain
berdiri pasar modal konfensional, di Indonesia juga terdapat pasar modal berbasis
syariah.
Perbedaan mendasar antara pasar modal syariah dan pasar modal
konvensional adalah bahwa pelaksanaan pasar modal syariah secara umum tidak
hanya ditentukan oleh kondisi bisnis, lingkungan sosial ekonomi dan politik.
Selain itu pada pasar modal syariah juga menggunakan asumsi, aplikasi, dan
prosedur yang berdasarkan epistemology islam. Pasar modal syariah sendiri
diharapkan memberikan kontribusi untuk memperbaiki dan mengembangkan
iklim investasi dalam negeri. Indonesia memiliki mayoritas penduduk muslim
sehingga memiliki kesempatan besar untuk mendirikan dan mengembangkan
pasar modal syariah. Indonesia memiliki mayoritas penduduk muslim sehingga
memiliki kesempatan besar untuk mendirikan dan mengembangkan pasar modal
syariah.
Saham merupakan salah satu sekuritas yang diawarkan di dalam pasar
modal. Di dalam pasar modal saham merupakan sekuritas yang paling banyak
diperdagangkan. Begitu juga saham syariah yang terdaftar pada JII (Jakarta
Islamic Inddex). Laporan tahunan dan keuangan merupakan bagian informasi
xii
penting yang wajib dipublikasikan baik bagi pihak internal perusahaan maupun
para stakes holders baik yang memiliki kepentingan langsung dan tidak langsung
dengan perusahaan. Informasi yang dipublikasikan harus mengungkapkan
keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya, sehingga bermanfaat bagi
masyarakat umum. Selain itu informasi digunakan sebagai dasar bagi investor
untuk memprediksikan return, resiko atau ktidakpastian, jumlah, waktu dan faktor
lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar modal. Terdapat
informasi tambahan dalam laporan keuangan yang mencerminkan kinerja
perusahaan yaitu ROE (Return On Equity), DTA (Debt To Asset Ratio) dan CSR
(Corporate Sosial Responsibility).
Tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Corporate Social Responsibility (CSR) disclousure dan kinerja keuangan seperti
ROE (Return On Equity), DTA (Debt to Asset Ratio) terhadap return saham
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.
Hubungan Corporate Sosial Responsibility dan kinerja keuangan terhadap
return saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) akan
dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif. Metode analisis yang
digunakan dalam analisis kuantitatif ini adalah metode Ordinary Least Square
(OLS) dengan menggunakan data runtun waktu (time series). Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time
series. Data yang digunakan merupakan data CSR dan laporan kinerja perusahaan
selama periode tahun 2009-2013. Objek penelitian yang dipilih adalah enam
perusahaan yang terdaftar di JII. Metode pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu penentuan populasi
dengan kriteria tertentu. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain return saham sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel
independen yaitu Corporate Sosial Responsibility (CSR) dan kinerja perusahaan.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa variable CSR tidak signifikan dalam
mempengaruhi variabel return dikarenakan besarnya probabilitas t-hitung sebesar
0.0953 yang juga lebih besar dibandingkan dengan α (α = 5% = 0.05). Sedangkan
rasio profitabilitas yang diwakili variabel ROE tidak signifikan dalam
xiii
mempengaruhi return. Hal tersebut terlihat dari besarnya probabilitas t-hitung
sebesar 0.6002 yang lebih besar dibandingkan dengan α (α = 5% = 0.05). Begitu
pula dengan variabel DTA yang mewakili rasio leverage tidak signifikan dalam
mempengaruhi return. Hal ini terlihat dari besarnya probabilitas t-hitung dari
variabel DTA yaitu sebesar 0.1587 yang besar besar dibandingkan dengan α (α =
5% = 0.05). | en_US |