Show simple item record

dc.contributor.advisorAntonius N.W.P
dc.contributor.advisorHolidah S, Diana
dc.contributor.authorWidiSaputri, Sendika
dc.date.accessioned2016-02-01T01:22:39Z
dc.date.available2016-02-01T01:22:39Z
dc.date.issued2016-02-01
dc.identifier.nim112210101058
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/73022
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) adalah suatu gangguan kronis yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia (meningkatnya glukosa darah) karena terganggunya metabolisme glukosa di dalam tubuh. American Association of Clincal Endocrinologists Medical Guidelines For Clinical Practice For The Management of Diabetes Mellitus menyebutkan hipertensi merupakan risiko serius dalam komplikasi DM karena efek hiperglikemia yang menyebabkan komplikasi makrovaskuler yang mana penderita DM tipe 2 memiliki risiko komplikasi hipertensi lebih besar dibanding penderita DM tipe 1. Terapi antidiabetes dan antihipertensi yang diberikan dapat berfungsi mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas, selain itu pengendalian hipertensi ini sangat penting dalam mencegah infark miokard, stroke, dan gagal ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana profil pasien seperti data glukosa darah puasa dan tekanan darah pasien serta profil pengobatan berupa pemilihan obat beserta dosis terapi antidiabetes dan antihipertensi pada pasien DM dengan komplikasi hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi periode tahun 2014. Pengambilan sampel dilakukan secara retrospektif dengan metode konsekutif cross sectional. Diperoleh sampel inklusi sebanyak 205 sampel sebagai sampel penelitian. Sebanyak 125 pasien (61,0%) berjenis kelamin perempuan lebih mendominasi dari pada laki-laki yakni sebanyak 80 pasien (39,0%). Dilihat dari segi usia, kelompok usia ≥40 jumlahnya terus meningkat yakni kelompok usia 50-59 tahun sebesar 80 pasien (39,1%), kelompok usia 60-69 tahun sebesar 80 pasien (39,1%), sedangkan pada kelompok usia ≥70 tahun mengalami penurunan yakni sebesar 19 pasien (9,3%). viii Profil pengobatan yang diterima oleh pasien DM dengan komplikasi hipertensi yang mendapatkan terapi antidiabetes dan antihipertensi sebanyak sebanyak 187 pasien (91,2%), 4 pasien (1,9%) tanpa terapi antidiabetes dan 14 pasien (6,8%) tanpa terapi antihipertensi. Pengobatan antidiabetes dengan antihipertensi terbanyak ialah terapi kombinasi menggunakan ARB, sulfonilurea dan biguanid yang mana obat antihipertensi tersebut merupakan first line therapy untuk pasien DM dengan komplikasi hipertensi menurut Management of Type 2 Diabetes Mellitus Guideline dan Report from the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). Profil pengobatan mengenai kesesuaian tata laksana diperoleh hasil 37 pasien tidak mendapatkan first line therapy antihipertensi, pemilihan kombinasi obat antihipertensi kurang sesuai yakni 21 pasien (10,2%) menerima kombinasi ARB dan ACEI dan 11 pasien (5,4%) menerima kombinasi dari golongan yang sama, serta 12 pasien (5,6%) mendapat terapi anitihipertensi dibawah dosis minimum menurut Report from the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDIABETES MELITUS TIPE 2en_US
dc.titleSTUDI PENGOBATAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSU DR. H. KOESNADI BONDOWOSO PERIODE TAHUN 2014en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record