dc.description.abstract | Pengaruh Usia, Pendidikan dan Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Suntik DMPA Terhadap Kecenderungan Depresi Pada Akseptor KB Di Puskesmas Sumbersari Jember; Oktavia Kusuma Dewi, 122010101010; 2015: 64 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Kontrasepsi hormonal suntik Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) merupakan salah satu metode kontrasepsi yang banyak digunakan.Menurut data SDKI (Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia) di Jawa Timur, terdapat peningkatan persentase terhadap penggunaan kontrasepsi suntik setiap tahunnya dan merupakan metode kontrasepsi terbanyak yang digunakan dari semua metode dengan persentase sebesar 55.43%.
Kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi tapi dalam penggunaannya memiliki beberapa efek samping. Efek samping dari pemakaian kontrasepsi DMPA adalah gangguan pola menstruasi, peningkatan berat badan dan dalam penggunaan jangka panjang (> 2 tahun) dapat menyebabkan gangguan emosi.
Kecenderungan depresi merupakan salah satu efek samping dari penggunaan jangka panjang kontrasepsi suntik DMPA. Hal itu dibuktikan dari beberapa hasil studi yang telah dilakukan yaitu penggunaan jangka panjang kontrasepsi suntik DMPA dapat menyebabkan gangguan psikologis. Hal ini di sebabkan karena adanya progesteron yang mengandung 19-norsteroid menyebabkan penurunan vitamin B6 (pyridoxin) di dalam tubuh. Sehingga dalam penggunaan jangka panjang KB suntik DMPA dapat menyebabkan kecenderungan depresi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh usia, pendidikan dan lama penggunaan kontrasepsi suntik DMPA terhadap kecenderungan depresi pada akseptor KB. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi dalam pemilihan metode kontrasepsi dengan mempertimbangkan efek samping jangka panjang yang akan ditimbulkan.
ix
Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuisioner HDRS yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi lembar kuisioner yang sudah disediakan. Lembar kuisioner yang terdiri atas karakteristik responden dan informed consent diisi oleh responden. Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi yang telah di tentukan. Untuk menilai tingkat depresi responden, digunakan teknik wawancara oleh tenaga terlatih yang didampingi peneliti dengan menggunakan skor HRDS (Hamilton Depression Rating Scale). Jawaban yang diperoleh dari wawancara akan dijumlahkan. Hasil penjumlahan kemudian diklasifikasikan berdasarkan tingkat depresinya.
Rancangan penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian analitik observasional yang menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dari penelitian ini adalah akseptor aktif KB suntik DMPA di Puskesmas Sumbersari Jember yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara non probability sampling dengan metode purposive sampling. Setelah data terkumpul dilakukan tabulasi data dalam bentuk tabel dan dikelompokkan. Jawaban setiap pertanyaan akan diberi skor. Kemudian dilakukan uji Spearman Rank untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. | en_US |