Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyadi
dc.contributor.advisorPriyantari, Nurul
dc.contributor.authorAl Quderi, Rizal
dc.date.accessioned2016-01-29T03:29:32Z
dc.date.available2016-01-29T03:29:32Z
dc.date.issued2016-01-29
dc.identifier.nim111810201024
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72923
dc.description.abstractGunung Lemongan adalah sebuah gunung api bagian dari Pegunungan Tengger dan kelompok Pegunungan Iyang-Argopuro. Gunung Lemongan merupakan gunung api bertipe strato dan memiliki kawah bernama Lemongan. Secara geografis Gunung Lemongan terletak pada posisi 7°59' LS dan 113º20,5' BT dan secara administrasi termasuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang. Terdapat 115 desa yang berada di sekitar Gunung Lemongan, salah satunya adalah Desa Ranubedali. Desa Ranubedali Kecamatan Ranuyoso merupakan desa paling ujung utara sebagai pintu masuk dari kabupaten lain seperti Probolinggo, Pasuruan, Malang, Surabaya dan lainnya. Luas wilayahnya 98.42 km2, dengan letak koordinat 7°56'55" LS, 113°15'37" BT. Desa Ranubedali memiliki salah satu segitiga ranu dari Gunung Lemongan yakni Ranu Bedali yang memiliki ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut dengan luas ranu (danau) 25 Ha dan kedalaman 28 meter. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 dengan luasan daerah 5000 km2 . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur bawah permukaan dari daerah penelitian menggunakan metode geofisika geomagnetik. Pemodelan struktur bawah permukaan menggunakan pemodelan numerik dengan pendekatan benda berbentuk persegi. Pengambilan data magnetik pada daerah penelitian menggunakan 57 titik yang tersebar di Desa Ranubedali dan Ranu Bedali Ranuyoso Lumajang. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran selanjutnya dilakukan proses koreksi dan filtrasi yakni koreksi harian, koreksi IGRF, reduction to pole, serta proses filtrasi berupa upward continuation. Data yang dihasilkan berupa Gunung Lemongan adalah sebuah gunung api bagian dari Pegunungan Tengger dan kelompok Pegunungan Iyang-Argopuro. Gunung Lemongan merupakan gunung api bertipe strato dan memiliki kawah bernama Lemongan. Secara geografis Gunung Lemongan terletak pada posisi 7°59' LS dan 113º20,5' BT dan secara administrasi termasuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang. Terdapat 115 desa yang berada di sekitar Gunung Lemongan, salah satunya adalah Desa Ranubedali. Desa Ranubedali Kecamatan Ranuyoso merupakan desa paling ujung utara sebagai pintu masuk dari kabupaten lain seperti Probolinggo, Pasuruan, Malang, Surabaya dan lainnya. Luas wilayahnya 98.42 km2, dengan letak koordinat 7°56'55" LS, 113°15'37" BT. Desa Ranubedali memiliki salah satu segitiga ranu dari Gunung Lemongan yakni Ranu Bedali yang memiliki ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut dengan luas ranu (danau) 25 Ha dan kedalaman 28 meter. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 dengan luasan daerah 5000 km2 . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur bawah permukaan dari daerah penelitian menggunakan metode geofisika geomagnetik. Pemodelan struktur bawah permukaan menggunakan pemodelan numerik dengan pendekatan benda berbentuk persegi. Pengambilan data magnetik pada daerah penelitian menggunakan 57 titik yang tersebar di Desa Ranubedali dan Ranu Bedali Ranuyoso Lumajang. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran selanjutnya dilakukan proses koreksi dan filtrasi yakni koreksi harian, koreksi IGRF, reduction to pole, serta proses filtrasi berupa upward continuation. Data yang dihasilkan berupa tampilan kontur anomali magnetik daerah penelitian yang selanjutnya dilakukan slicing untuk garis AB dan CD untuk mendapatkan data input untuk membuat pemodelan struktur bawah permukaan menggunakan pemodelan numerik. Hasil dari pengolahan data berupa sebaran data magnetik pada daerah Desa Ranubedali dan Ranu Bedali Ranuyoso Lumajang menunjukkan rentang -3200 nT sampai dengan 400 nT. Setelah mengalami upward 25 meter menunjukkan rentang -2800 nT sampai dengan 400 nT. Hasil setelah upward 50 meter menunjukkan rentang -2600 nT sampai dengan 300 nT. Dari hasil sebaran data magnetik tersebut didapatkan nilai suseptibilitas dengan rentang 0,7 x 10-3 (SI) sampai dengan1,4 x10-3 (SI) dengan jenis batuan yang mendominasi adalah batuan sedimen serpih dan metamorf amphibiolit. Kurva slicing garis AB memiliki koordinat latitude 7o94’51,1” sampai dengan 7o95’61,8” serta longitude 113o29’50,9” sampai dengan 113o30’30,7” dengan puncak minimum kurva berada pada -2500 nT pada jarak -200 m serta maximum kurva terletak pada jarak 0 nT pada jarak 400 m serta kurva slicing garis CD memiliki koordinat latitude 7o95’51,1” sampai dengan 7o95’51,3” serta longitude 113o26’50,9” sampai dengan 113o28’60,7” puncak minimum kurva berada pada -2000 nT pada jarak 600 m sedangkan maximum kurva -1000 nT pada jarak -1000 m. Kurva slicing AB memiliki dapat didekati oleh dua model benda persegi di bawah permukaan dengan dominasi batuan metamorf dan sedimen. Kurva hasil slicing CD memiliki koordinat dapat didekati oleh empat model benda persegi dibawah permukaan dengan dominasi batuan metamorf dan sedimen.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPemodelan Anomali Magnetiken_US
dc.subjectStruktur Bawah Permukaanen_US
dc.subjectGunung Lemonganen_US
dc.titlePEMODELAN ANOMALI MAGNETIK STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DESA RANUBEDALI RANUYOSO LUMAJANG DENGAN PENDEKATAN BENDA BERBENTUK PERSEGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record