Show simple item record

dc.contributor.advisorUlfa, Evi Umayah
dc.contributor.advisorRachmawati, Ema
dc.contributor.authorRahmawati, Yuniar Wahyu
dc.date.accessioned2016-01-28T08:36:06Z
dc.date.available2016-01-28T08:36:06Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim112210101042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72895
dc.description.abstractAterosklerosis adalah menebal dan kakunya pembuluh darah besar dan sedang akibat adanya plak ateroma yang dapat mempersempit lumen arteri dengan manifestasi klinis utama berupa infark miokardium dan stroke. Peningkatan kolesterol dan LDL plasma menjadi salah satu faktor resiko terbentuknya lesi aterosklerosis. Prevalensi penyakit yang meningkat dan mulai beralihnya masyarakat ke pengobatan herbal mendorong adanya penelitian potensi antiaterosklerosis daun Kayu kuning (Arcangelisisa flava). Tumbuhan ini dipilih karena mengandung berberin, flavonoid, dan terpenoid sebagai antioksidan yang dapat menghambat terjadinya stress oksidatif endotel pembuluh darah. Penelitian ini merupakan jenis true experimental laboratories, menggunakan tikus jantan galur Wistar. Hewan uji diinduksi dengan larutan fruktosa 27,5% dan pakan tinggi lemak selama 52 hari kemudian diberi perlakuan ekstrak metanol daun Kayu kuning selama 7 hari menggunakan tiga variasi dosis yaitu 250, 500, dan 750 mg/kg BB dengan kontrol positif simvastatin dosis 1,8 mg/kg BB. Kadar LDL dan HDL diuji untuk menentukan nilai indeks aterogenik yang merupakan parameter prediksi aterosklerosis. Gambaran histopatologi aorta diamati dengan menghitung jumlah sel busa menggunakan pewarnaan Masson trichrome. Analisis data menggunakan uji statistika nonparametrik Kruskall-Wallis dan Mann Whitney U. Proses ekstrasi daun kayu kuning dengan metode remaserasi menggunakan pelarut metanol menghasilkan rendemen sebesar 9,6 persen. Kadar berberin diukur dengan metode KLT-densitometri sebesar 0,46 mg tiap gram ekstrak dengan nilai Rf 0,67-0,69. Ekstrak metanol daun Kayu kuning belum memberikan efek bermakna terhadap penurunan nilai indeks aterogenik (p>0.05) namun berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah sel busa (p<0,05). Kenaikan dosis yang diberikan mulai dari 250, 500, hingga 750 mg/kg BB menunjukkan jumlah sel busa yang menurun berturut-turut sebanyak 6, 4, dan 0 sel dibandingkan kontrol negatif sebesar 52 sel. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun Kayu kuning belum berpengaruh signifikan pada nilai indeks aterogenik tetapi mampu memperbaiki gambaran histopatologi aorta melalui penurunan jumlah sel busa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEkstrak Metanol Daun Kayu Kuningen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL DAUN KAYU KUNING (Arcangelisia flava (L.) Merr) TERHADAP HISTOPATOLOGI AORTA TIKUS WISTAR HIPERLIPIDEMIAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record