Show simple item record

dc.contributor.advisorMeilawaty, Zahara
dc.contributor.advisorAstuti, Pudji
dc.contributor.authorRahayu, Nugraheni Tri
dc.date.accessioned2016-01-28T05:07:06Z
dc.date.available2016-01-28T05:07:06Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim111610101057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72763
dc.description.abstractInflamasi merupakan suatu respon fisiologis terhadap kerusakan jaringan akibat infeksi, toksin bakteri, maupun adanya antigen yang menstimulasi respon imunologis. Salah satu penyebab terjadinya inflamasi adalah lipopolisakarida (LPS) yaitu endotoksin pada bakteri Gram negatif. Ketika terjadi invasi bakteri ke dalam tubuh, neutrofil sebagai garis pertahanan tubuh yang pertama akan melakukan kemotaksis ke tempat bakteri berada. Neutrofil akan membunuh bakteri dengan membentuk fagolisosom dan mengeluarkan oksidan seperti hidrogen peroksida, nitrogen monoksida, dan radikal oksigen. Apabila oksidan yang dikeluarkan neutrofil berlebihan, dan fagolisosom gagal membunuh bakteri, maka proses ini akan menyebabkan neutrofil lisis dan fungsi selnya rusak, sehingga viabilitas sel neutrofil tidak dapat dipertahankan. Tanaman obat sebagai terapi alternatif mempunyai efek samping yang lebih kecil dibandingkan obat kimia. Contoh tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keradangan adalah daun singkong. Daun singkong memiliki kandungan flavonoid, saponin, tannin, dan vitamin C. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa flavonoid, tannin, dan vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan viabilitas sel neutrofil karena dapat menurunkan tingkat reaksi oksidasi ketika terjadi proses inflamasi, sedangkan saponin yang berinteraksi dengan bakteri akan meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri sehingga bakteri lisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui viabilitas sel neutrofil yang diinkubasi dengan ekstrak daun singkong (Manihot esculenta) dan dipapar lipopolisakarida (LPS). Jenis penelitian adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian adalah the post-test only control group design. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bio Science Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jember. Sampel yang digunakan adalah isolat neutrofil yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yaitu, kelompok I adalah isolat neutrofil tanpa inkubasi ekstrak daun singkong dan paparan LPS (kontrol negatif), kelompok II adalah isolat neutrofil dengan paparan LPS (kontrol positif), kelompok III adalah isolat neutrofil yang diinkubasi ekstrak daun singkong 12,5% dan dipapar LPS (P1), dan kelompok IV adalah isolat neutrofil yang diinkubasi ekstrak daun singkong 25% dan dipapar LPS (P2). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) antar semua kelompok penelitian, kecuali pada kelompok kontrol negatif dan kelompok P1. Kesimpulan hasil penelitian ini, ekstrak daun singkong (Manihot esculenta) dapat meningkatkan viabilitas sel neutrofil yang dipapar LPS dan viabilitas sel neutrofil pada kelompok dengan inkubasi ekstrak daun singkong 25% lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok inkubasi ekstrak daun singkong 12,5%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEkstrak Daun Singkongen_US
dc.titleVIABILITAS SEL NEUTROFIL YANG DIINKUBASI DENGAN EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot esculenta) DAN DIPAPAR LIPOPOLISAKARIDA (LPS)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record