Show simple item record

dc.contributor.advisorOesman, Duriyanto
dc.contributor.advisorElfiah, Ulfa
dc.contributor.authorSugiartanti, Meytika Fauziah
dc.date.accessioned2016-01-28T04:50:49Z
dc.date.available2016-01-28T04:50:49Z
dc.date.issued2016-01-28
dc.identifier.nim122010101059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72753
dc.description.abstractTindakan bedah telah menjadi komponen penting dari kesehatan di seluruh dunia dan menempati urutan ke-11 dari 50 pola penyakit di Indonesia dengan persentase 12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya merupakan bedah laparatomi. Luka dari tindakan bedah laparatomi membutuhkan proses penyembuhan. Proses penyembuhan luka operasi sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen dan nutrisi ke dalam jaringan. Pada pasien bedah, buruknya status gizi sebelum operasi berhubungan dengan komplikasi post operasi, meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Pasien yang akan menjalani operasi dengan kondisi defisiensi nutrisi akan mengalami gangguan dalam proses penyembuhan luka. Proses penyembuhan luka ini memerlukan protein sebagai dasar terbentuknya jaringan kolagen, sedangkan komponen penting dari protein adalah albumin. Albumin digunakan sebagai prediktor terbaik penyembuhan pasien dan merupakan salah satu parameter penting dalam pengukuran status gizi pada pasien dengan penyakit akut maupun kronik. Tujuan karya tulis ini adalah membuktikan adanya pengaruh kadar albumin serum terhadap penyembuhan luka pada pasien pascaoperasi laparotomi dan lumbotomi di RSD dr. Soebandi Jember. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap dan Poli Bedah RSD dr. Soebandi Jember dengan menggunakan metode analitik observasional dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel sebesar sembilan sampel. Sumber data yang digunakan adalah data primer untuk penilaian penyembuhan luka dan data sekunder untuk melihat kadar albumin serum dari sampel. Data tersebut diuji normalitasnya dengan uji Shapiro Wilk dan didapatkan signifikasi (p) sebesar 0,000 dan uji Spearman Rho dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,791. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jumlah sampel dengan albumin <3,5 g/dL sebesar enam sampel. Dari enam sampel tersebut luka dikatakan sembuh tertunda sebesar lima sampel dan luka sembuh sebesar satu sampel. Jumlah sampel dengan albumin 3,5-5,5 g/dL dengan luka sembuh yaitu tiga sampel. Secara keseluruhan, dari sembilan sampel, lima di antaranya, luka pascaoperasi mengalami sembuh tertunda dan empat lainnya dinyatakan sembuh. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kadar albumin serum dengan penyembuhan luka pada pasien pascaoperasi laprotomi dan lumbotomi di RSD dr. Soebandi Jember dengan kekuatan korelasi kuat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectALBUMIN SERUMen_US
dc.titlePENGARUH KADAR ALBUMIN SERUM TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA PASIEN PASCAOPERASI LAPAROTOMI DAN LUMBOTOMI DI RSD dr. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record