dc.description.abstract | Keberadaan beton yang semakin meningkat guna pertumbuhan atau
perkembangan industri kontruksi di dunia, tanpa disadari ketersediaan komponen
campuran beton di alam secara potensial dapat dimanfaatkan manusia tetapi tidak
bertambah jumlahnya atau tidak dapat diperbaharui. Berbicara tentang komponen
campuran beton yang tidak dapat diperbarui, dalam penelitian ini memfokuskan peran
penambahan limbah sebagai pengganti semen. Secara garis besar, semen merupakan
salah satu komponen beton yang 60-65% berasal dari oksida kapur, yang berfungsi
sebagai perekat agregat dan pengisi rongga pada beton.
Penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti semen dan limbah serbuk
marmer sebagai pengisi atau filler pada campuran beton bertujuan untuk mengetahui
pengaruh besarnya penggunaan kedua bahan tersebut terhadap kuat tekan beton jika
dilihat dari persentase perbedaannya.
Melalui metode eksperimental laboratorium dengan komposisi penggunaan
bahan yang dipakai dalam campuran beton yaitu : ASP 0% LSM 0%, ASP 10% LSM
0%, ASP 10% LSM 20%, ASP 15% LSM 0%, dan ASP 15% LSM 20% dari berat
semen. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan beton pada benda uji
umur 7, 14, dan 28 hari. Metode perancangan campuran yang digunakan adalah DoE
(British Departement of Environment) dengan kuat tekan rencana beton normal
sebesar 18,7 Mpa.
Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa penggunaan abu sekam
padi (ASP) dan limbah serbuk marmer (LSM) pada campuran beton dapat
mempengaruhi nilai kuat tekan beton. Pengaruh yang terjadi adalah semakin meningkatnya nilai kuat tekan beton jika dibandingkan dengan kuat tekan beton
normal. Penggunaan ASP sampai kadar 0 - 15% dengan penambahan 0% LSM dapat
meningkatkan nilai kuat tekan. Penambahan 20% LSM sebagai filler pada campuran
beton ASP 10% dapat meningkatkan kuat tekan. Sedangkan penambahan 20% LSM
sebagai filler pada campuran beton ASP 15% dapat menurunkan nilai kuat tekan,
namun lebih tinggi dari beton normal. | en_US |