Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryono
dc.contributor.advisorPrasetyo, Aris
dc.contributor.authorA., M. Nadzir
dc.date.accessioned2016-01-27T07:43:29Z
dc.date.available2016-01-27T07:43:29Z
dc.date.issued2016-01-27
dc.identifier.nim122010101071
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72609
dc.description.abstractPenyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab kematian terbesar baik di negara maju maupun berkembang. WHO memperkirakan bahwa sekitar 17,5 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit kardiovaskuler, terutama PJK yaitu 7,4 juta orang. Gaya hidup yang tidak sehat seperti makan makanan berlemak, kurangnya olahraga, kebiasaan merokok, hiperkolesterolemia, dan hipertensi dapat memperbesar kemungkinan terserang penyakit tersebut. Penyakit Jantung Koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terdapat penebalan dalam dinding pembuluh darah disertai adanya plak yang mengganggu aliran darah ke otot jantung. Salah satu kelompok masyarakat yang kemungkinan besar terserang PJK adalah pegawai negeri sipil eselon II dan III. Jika PNS tersebut menderita suatu penyakit seperti jantung koroner, maka dapat dipastikan aktivitas mereka akan terganggu sehingga pelayanan kepada masyarakat juga akan terganggu Framingham heart study memiliki suatu model untuk memprediksi risiko terjadinya penyakit jantung koroner dalam waktu 10 tahun kedepan yang dinamakan framingham risk score. Tujuannnya, agar sesorang dapat mengetahui risiko terjadinya penyakit jantung koroner pada dirinya dan dapat mengubah gaya hidup agar risiko tersebut dapat berkurang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di RSUD dr Soebandi Jember pada bulan Oktober 2015. Populasi pada penelitian ini adalah pegawai negeri sipil eselon II dan III yang melakukan medical checkup di RSUD dr Soebandi Jember selama bulan Desember 2013, dengan metode consecutive sampling, diambil PNS yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Nantinya hasil medical check-up tersebut akan dimasukkan kedalam rumus framingham risk score dengan kriteria yaitu usia, jenis kelamin, kolesterol LDL, kolesterol HDL, tekanan darah, diabetes mellitus, dan merokok untuk dicari prediksi penyakit jantung koroner dalam waktu 10 tahun kedepan. Analisis statistik yang digunakan disini adalah uji korelasi spearman dan uji komparasi mann whitney untuk menguji apakah benar dengan peningkatan setiap risiko penyakit jantung koroner terdapat peningkatan pula pada hasil framingham risk score dan terdapat perbedaan framingham risk score pada faktor risiko tertentu. Hasil perhitungan dari framingham risk score menunjukkan bahwa 76,2% pegawai negeri sipil eselon II dan III berisiko rendah, 17,5% berisiko sedang, dan 6,3% berisiko tinggi terkana penyakit jantung koroner. Berdasarkan uji korelasi spearman, didapatkan terdapat hubungan (p<0,05) antara usia, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan tekanan darah dengan framingham risk score. Selanjutnya, berdasarkan uji komparasi mann whitney didapatkan terdapat perbedaan (p<0,05) antara framingham risk score PNS dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, antara PNS dengan diabetes mellitus dan tidak, serta antara PNS yang merokok dan yang tidak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar pegawai negeri sipil eselon II dan III di Kabupaten Jember memliki risiko rendah terkena penyakit jantung koroner dalam waktu 10 tahun kedepan. Selain itu, terdapat hubungan dan perbedaan antara faktor risiko penyakit jantung koroner dengan framingham risk score.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectJantung Koroneren_US
dc.titlePREDIKSI PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PNS YANG MELAKUKAN MEDICAL CHECKUP DI RSUD dr. SOEBANDI JEMBER DENGAN METODE FRAMINGHAM RISK SCOREen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record