Show simple item record

dc.contributor.advisorSariono, Agus
dc.contributor.advisorHariyadi, Edy
dc.contributor.authorMaesaroh, Siti
dc.date.accessioned2016-01-27T03:21:16Z
dc.date.available2016-01-27T03:21:16Z
dc.date.issued2016-01-27
dc.identifier.nim110110201059
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72494
dc.description.abstractDi sebelah timur pulau Jawa terdapat suatu kelompok etnik yang dikenal sebagai masyarakat Using, yaitu penduduk asli Banyuwangi. Keberadaan masyarakat Using dapat diidentifikasi melalui penggunaan bahasa lokal, yang disebut bahasa Using atau bahasa Banyuwangen. Perilaku berbahasa orang Using tidak mengenal hierarki ngoko-krama sebagaimana orang Jawa. Tidak ada ngoko, karena memang tidak ada krama. Mereka menyebut bahasa pergaulan sehari-hari sebagai cara Using. Dengan demikian, orang Using menempatkan lawan bicara pada hubungan yang sama. Dalam komunikasi masyarakat Using terdapat polapola kebahasaan. Pola-pola kebahasaan ini sering tidak disadari oleh masyarakat, terutama pada penggunaan bentuk lingual salam dan sapaan. ketidaksadaran masyarakat terhadap pola kebahasaan dapat dijadikan landasan untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan bentuk lingual salam dan sapaan dalam masyarakat Using. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penggunaan bentuk lingual salam, dan (2) penggunaan bentuk lingual sapaan. Data dalam penelitian ini berupa data lisan yang terdiri atas tiga jenis. (1) Data tuturan yang dilakukan oleh masyarakat Using di Desa Gintangan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi. Tuturan yang dimaksud adalah tuturan yang mengandung bentuk salam atau sapaan. (2) Data konteks sebagai penggambaran situasi pada saat tuturan berlangsung. (3) Data informan yang diperoleh melalui wawancara. Metode penyediaan data adalah metode simak dengan teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap serta metode cakap dengan teknik cakap semuka. Metode analisis yang digunakan ada dua, yaitu metode agih dengan teknik sisip, teknik parafrasa, dan teknik lesap; serta metode padan dengan teknik pilah unsur penentu. Berdasarkan analisis dan pembahasan, hasilnya adalah sebagai berikut. Penggunaan bentuk lingual salam ada empat. (1) Salam berupa pertanyaan, yaitu salam yang diucapkan oleh penutur kepada lawan tutur dalam bentuk pertanyaan. (2) Salam berupa permintaan, yaitu salam yang diucapkan dalam bentuk permintaan atau suruhan oleh penutur kepada lawan tutur. (3) Salam serupa beruan, yaitu salam yang diucapkan oleh penutur kepada lawan tutur dalam bentuk seruan atau komentar. (4) Salam berupa sapaan, yaitu salam yang diucapkan oleh penutur kepada lawan tutur dalam bentuk sapaan. Penggunaan bentuk lingual sapaan dalam masyarakat Using diklasifikasi ke dalam enam kategori, yaitu (1) nama diri, menyebut nama orang; (2) kata yang tergolong istilah kekerabatan, menyebut orang-orang yang masih memiliki hubungan darah atau saudara; (3) gelar kepangkatan atau profesi; (4) kata nama; (5) kata nama pelaku; dan (6) kata ganti persona.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBENTUK LINGUAL SALAM DAN SAPAANen_US
dc.subjectMASAYARAKAT USING BANYUWANGIen_US
dc.titlePENGGUNAAN BENTUK LINGUAL SALAM DAN SAPAAN DALAM MASYARAKAT USING DI KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record