Show simple item record

dc.contributor.advisorSugiharto, Bambang
dc.contributor.advisorAddy, Hardian Susilo
dc.contributor.authorMaharani, Narita Ayu
dc.date.accessioned2016-01-25T08:07:09Z
dc.date.available2016-01-25T08:07:09Z
dc.date.issued2016-01-25
dc.identifier.nim101810401003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72259
dc.description.abstractPenyakit utama dalam budidaya tebu, salah satunya diakibatkan oleh serangan virus adalah penyakit mosaik. Penyakit mosaik pada tebu disebabkan oleh infeksi virus Sugarcane Mosaic Virus (SCMV) dari genus Potyvirus. Tanaman tebu yang terinfeksi SCMV menunjukkan gejala timbulnya bercak-bercak memanjang berwarna hijau muda terutama pada daun yang masih muda, sedangkan batang tanaman tebu nampak adanya garis-garis putih yang tidak teratur. Infeksi SCMV pada daun tanaman tebu pada varietas yang rentan pada tingkat serangan 50 %, mengakibatkan kerusakan klorofil sehingga menurunkan produktivitas sampai dengan 42 %. Deteksi dan identifikasi SCMV pada jaringan tanaman dapat dilakukan dengan beberapa teknik antara lain deteksi menggunakan metode RT-PCR, berdasarkan gejala dan kisaran inang tanaman, dan berdasarkan teknik serologis. Deteksi melalui gejala dan kisaran inang ini bertujuan untuk mengamati keragaman gejala infeksi yang ditimbulkan oleh infeksi virus menggunakan perbandingan antara tanaman indikator dan virus standar. Salah satu teknik serologis yang digunakan untuk deteksi virus SCMV adalah Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Divisi Biologi Molekuler dan Bioteknologi, CDAST (Center for Development of Advanced Science and Technology) dan Green House Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember, pada bulan April sampai Desember 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri morfologi tanaman tebu yang terinfeksi SCMV dan hasil deteksi virus SCMV pada tebu dengan teknik ELISA. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu eksplorasi tanaman tebu dengan gejala mosaik, propagasi dan uji tular tanaman inang, pengamatan morfologi tanaman uji, dan uji serologi dengan DAS-ELISA. Empat varietas tebu bergejala mosaik yang diperoleh dari observasi lapang, diuji tularkan pada tanaman Jagung dan Tebu. Uji tular dilakukan sebagai konfirmasi dari patogen penyebab penyakit pada tanaman tebu. Hasil uji tular menunjukkan bahwa gejala morfologi yang ditimbulkan baik pada tanaman propagasi maupun tanaman uji memiliki kemiripan dengan gejala morfologi pada tanaman lapang. Konfirmasi DAS-ELISA dilakukan terhadap tanaman lapang, propagasi, dan uji tular. Hasil konfirmasi menunjukkan bahwa 4 varietas Tebu yang diperoleh dari lapang menunjukan reaksi positif terhadap anti SCMV dengan rata-rata nilai absorban tertinggi yaitu 1.583, sedangkan pada tanaman propagasi menunjukkan reaksi negatif dengan nilai absorban dibawah nilai cut off. Selain itu pada tanaman uji dilakukan dua uji konfirmasi DAS- ELISA yaitu pra infeksi dan post infeksi. Hasil konfirmasi pra infeksi menunjukkan bahwa keseluruhan tanaman yang akan diinokulasikan, tidak mengandung partikel virus SCMV sebab beraksi negatif terhadap antibodi SCMV. Sedangkan pada analisa post infeksi menunjukkan bahwa 5 varietas dari 6 varietas tanaman uji yang digunakan memberikan reaksi negatif, dan 1 varietas bereaksi positif terhadap antibodi SCMV dengan nilai absorban rata-rata yaitu 0.165.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDeteksi Sugarcane Mosaic Virus (Scmv)en_US
dc.subjectVarietas Tebu (Saccharum officinarum L.)en_US
dc.subjectEnzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA)en_US
dc.titleDETEKSI SUGARCANE MOSAIC VIRUS (SCMV) PADA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.) MENGGUNAKAN METODE ENZYME LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record