dc.description.abstract | Sebagai salah satu negara agrans terbesar di kawasan Asia
Tenggara, Indonesia dengan iklim tropis-subtropis dan sinar matahari di
setiap musimnya membuat ketergantungan tersendiri terhadap sektor
pertanian. Masih pentingnya sumbangan sektor pertanian bagi
perekonomian eli Indonesia dapat elitunjukkan dari banyaknya penduduk
atau tenaga kerja yang hidup dan bekerja dari sektor pertanian
(Mubyarto,1989:12). Pembangunan pertanian tetap eliarahkan untuk
menyediakan bahan pangan bergizi yang mampu mencukupi kebutuhan
seluruh masyarakat yang mengarah kepada industrialisasi pertanian serta
mampu berperan sebagai penggerak perekonomian desa.
Dengan semakin meningkatnya laju pertumbuhan penduduk serta
kebutuhan akan pangan, maka prospek usahatani juga semakin cerah
sejalan dengan proses pertumbuhan sektor lainnya. Namun pada
kebanyakan usahatani eli pedesaan sering kali rnasih bersifat primitif
dengan luas lahan terbatas dan peralatan tradisional, menyebabkan
produktifitas usahatani tersebut sangat kecil.
Penanganan usahatani yang tidak efisien menyebabkan tingginya
biaya produksi yang berakibat rendalmya pendapatan dari petani. Untuk
itu perlu clilakukan peningkatan efisiensi biaya usahatani dengan
penghitungan alokasi biaya yang matang guna mernaksimalkan usahatani
tersebut. Penggunaan biaya yang besar akan mengurangi pendapatan
dart petani sedangkan dengan penggunaan biaya yang kecil menyebab
kan tanaman kurang mendapat penanganan intensif yang berpengaruh
terhadap k..ualitas dan kuantitas usahatani, maka penggunaan faktor-faktor
produksi harus dialokasikan secara optimal | en_US |