EFISIENSI SKRINING KOMPONEN AKTIF TANAMAN OBAT DENGAN SPEKTROSKOPI INFRA MERAH DAN KEMOMETRIK
Abstract
Eksplorasi dan pemanfaatan tumbuhan obat membutuhkan perencanaan dan penguasaan ilmu seperti bidang botani, farmakognosi, farmakologi, toksikologi, kimia bahan alam dan kimia analisis secara terpadu. Skrining komponen aktif tanaman obat memegang peranan penting dalam pemanfatan tanaman obat. Beberapa peneliti merasa bahwa seleksi awal tanaman yang diteliti harus dilakukan, bukan hanya berdasarkan bukti bahwa ekstrak menimbulkan aktivitas biologis tertentu dan menarik, melainkan atas dasar bahwa bahan kimia tertentu yang ada dalam tanaman, biasanya dapat dikaitkan dengan aktivitas biologis. Metode skrining secara konvensional memiliki kendala yaitu memerlukan proses yang lama karena skrining tidak bisa simultan, menggunakan banyak pereaksi dan memerlukan biaya relatif mahal. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengembangkan metode baru skrining komponen aktif tanaman obat yaitu flavonoid dan total fenol dengan metode spektroskopi infra merah dan kemometrik yang lebih efisien karena skrining dilakukan secara simultan, sederhana, cepat, ekonomis dan ramah lingkungan.
Flavonoid, alkaloid dan total fenol adalah kandungan kimia yang banyak ditemukan pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode NIR dan kemometrik dapat digunakan untuk menentukan kadar flavonoid, alkaloid dan total fenol. Metode spektrofotometri UV-Vis digunakan sebagai pembanding. Flavonoid dan total fenol diekstraksi dari daun tanaman menggunakan metode ultrasonik dan maserasi. Data spektra NIR dari ekstrak daun terpilih dihubungkan dengan kadar flavonoid dan kadar total fenol menggunakan metode kemometrik. Metode kemometrik yang digunakan untuk analisis kuantitatif dan analisis kualitatif dalam penelitian ini masing-masing adalah Partial Least Square (PLS) dan Linear Discriminant Analysis (LDA).
Penentuan kadar flavonoid dengan model PLS memberikan hasil yang baik dengan nilai R2 kalibrasi sebesar 0,9916499 dan RMSEC sebesar 2,1521897. Selain itu, nilai R2 Leave One Out Cross Validation (LOOCV) dan R2 2-Fold-Cross-Validation masing-masing sebesar 0,9986664 dan 0,9823225, sedangkan model klasifikasi LDA memberikan akurasi sebesar 100%.
Penentuan kadar alkaloid dengan model PLS memberikan hasil yang baik dengan nilai R2 kalibrasi sebesar 0.9900978; R2 validasi internal sebesar 0.9894717; RMSEC sebesar 2,8693793 dan RMSECV sebesar 2,9756811, sedangkan model klasifikasi LDA yang digunakan sebagai model klasifikasi memiliki akurasi sebesar 100%.
Penentuan kadar total fenol dengan model PLS memberikan hasil yang baik dengan nilai R2 kalibrasi sebesar 0,9920369 dan RMSEC sebesar 2,0049. Selain itu, nilai R2 LOOCV dan R2 2-Fold-Cross-Validation masing-masing sebesar 0,99394 dan 0,98345, sedangkan model klasifikasi LDA memberikan akurasi sebesar 100%. Hasil penetapan kadar sampel yang diperoleh dari metode NIR dan spektrofotometri UV-Vis kemudian diuji dengan uji t dua sampel berpasangan dan dapat disimpulkan bahwa kadar yang diperoleh tidak memiliki perbedaan yang bermakna.
Kata kunci: Flavonoid, Total Fenol, Alkaloid, Tanaman Obat, Spektroskopi Infra Merah, Kemometrik
Collections
- LRR-Hibah Fundamental [144]