KERAGAMAN 17 GENOTIPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) GENERASI F2
View/ Open
Date
2015Author
Sulistyowati
Moh. Setyo Poerwoko
Nanang Tri Haryadi
Metadata
Show full item recordAbstract
Keragaman genotipe dapat digunakan sebagai kriteria seleksi ketahanan beberapa genotipe kedelai terhadap hama Spodoptera litura.
Penelitian ini menggunakan pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 17 genotipe yaitu GHJ-6, GHJ-7, W/80-2-4-
20, IAC-80 dan IAC-100 sebagai tetua dan GHJ-6xW/80-2-4-20, GHJ-6xIAC-80, GHJ-6xIAC-100, GHJ-7xW/80-2-4-20, GHJ-7xIAC-80,
GHJ-7xIAC-100, W/80-2-4-20xGHJ-6, W/80-2-4-20xGHJ-7, IAC-80xGHJ-6, IAC-80xGHJ-7, IAC-100xGHJ-6 dan IAC-100xGHJ-7
sebagai hasil persilangan. Setiap perlakuan dilakukan 3 ulangan dan melakukan infestasi hama S.litura 5 ekor pada tiap polibag. Data yang
diperoleh, dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5% dan 1%. Apabila terdapat perbedaan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan Uji
Scott-Knott pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 17 genotipe yang tergolong dalam kategori Sangat Tahan (ST) yaitu
genotipe GHJ-6, IAC-100, GHJ-7 x W/80-2-4-20, dan IAC-100 x GHJ-7, keempat genotipe tersebut memiliki sifat sangat tahan terhadap
ulat grayak dikarekan tetua dari keempat genotipe tersebut memiliki sifat tahan yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Dari hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa keragaman suatu karakter dari beberapa parameter pengamatan lebih disebabkan karena faktor genetik,
seperti tinggi tanaman (KKG 20.132% dan KKF 28.810%) dan berat 100 biji (KKG 10.829% dan KKF 17.716%), sedangkan pada
parameter yang tingkat keragamannya dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara lain jumlah polong isi 3, jumlah polong isi 2, jumlah
polong isi 1, jumlah biji per tanaman dan berat biji per tanaman.