dc.description.abstract | Antraknosa merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang pertanaman cabai yang disebabkan oleh patogen Colletotricum sp. Pengendalian hayati
dengan memanfaatkan agen pengendali hayati (APH) merupakan pengendalian yang aman dan ramah lingkungan. APH yang dimanfaatkan adalah
Trichoderma harzianum, yaitu merupakan cendawan yang memiliki sifat antagonis tinggi dalam menghambat perkembangan patogen Colletotrichum sp.
pada tanaman cabai. Formulasi biofungisida dalam waktu penyimpanan tertentu menyebabkan perubahan terhadap efektivitas dalam mengendalikan patogen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan viabilitas biofungisida cair berbahan aktif T. harzianum pada berbagai media formulasi dan waktu
penyimpanan untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada tanaman cabai besar yang dibandingkan dengan fungisida kimia. Berdasarkan hasil penelitian,
biofungisida cair berbahan aktif T. harzianum dengan media air kelapa dan waktu penyimpanan selama 2 bulan mampu memberikan pengaruh yang nyata
terhadap jumlah spora sebesar 7.67 × 108 , viabilitas spora T. harzianum sebesar 89,22 % dan menekan perkembangan penyakit antraknosa yang disebabkan
oleh patogen Colletotrichum sp. dengan persentase keparahan penyakit sebesar 33,77% pada cabai besar di lapang . Hasil tersebut lebih baik dibandingkan
dengan fungisida kimia maupun biofungisida dari media ekstrak kentang | en_US |