Analisa Pencemaran Air Tanah menggunakan Metode Geolistrik Resisvitas 2D Konfigurasi Wenner dan AAS Atomic Absorbtion Spectroscopy) di Daerah Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari jember
Abstract
RINGKASAN
Analisa Pencemaran Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas
2DKonfigurasi Wenner dan AAS (Atomic Absorbtion Spectroscopy) diDaerah
Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari Jember; Qurrota A’yun;
081810201045; 44 halaman; Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Air tanah merupakan salah satu sumber air yang dimanfaatkan untuk
kebutuhan air minum oleh masyarakat di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Pakusari Jember.Untuk mengetahui kualitas air tanah di daerah sekitar TPA pakusari
jember maka dilakukan penelitian menggunakan metode geolistrik resistivitas
konfigurasi wenner dan penelitian di laboratorium menggunakan metode AAS
(Atomic Absorbtion Spectroscopy). Penelitian menggunakan metode geolistrik
dilakukan untuk menentukan kedalaman polutan di dalam TPA dan kedalaman
akuifer di daerah sekitar TPA, penelitian di lapangan dilakukan di 4 area berbeda
yaitu dengan 4 lintasan yang terbentang sejauh 100 meter di setiap lintasan dengan
spasi 2 meter, dan untuk penelitian di laboratorium dilakukan untuk mengetahui
kualitas air pada daerah tersebut berdasarkan kandungan logam Pb, Cu dan Fe dalam
sampel air yang diambil di masing masing lintasan.
Dari penelitian lapang yang telah dilakukan di TPA Pakusari
Jemberpenampang lintang yang dihasilkan menggambarkan kondisi air tanah di
bawah permukaan tanah diwakili oleh pencitraan warna yang berbeda. Hasil
pencitraan warna resistivitas 2D bawah permukaan tanah yang dihasilkan pada
penelitian lapang diketahui kedalaman polutan pada lintasan 1 lebih dalam daripada
kedalaman akuifer di daerah sekitar TPA yaitu pada lintasan 2, lintasan 3 dan lintasan
4. Setelah dilakukan pengujian kualitas air di laboratorium kimia menggunakan
metode AAS (Atomic Absorbtion Spectroscopy), kualitas air di TPA dan daerah
sekitarnya yang diteliti berdasarkan konsentrasi Pb, Cu dan Fe memiliki nilai yang
lebih tinggi dari baku mutu air minum yang telah ditetapkan WHO. Pada penelitian
vii
ini air lindi mengalir lebih cepat di daerah dengan keaadaan topografi yang lebih
rendah yaitu daerah dibagian selatan dari TPA, dari hasil pengujian kualitas air di
laboratorium menunjukkan bahwa kualitas air tanah di bagian selatan memiliki
kandungan logam Pb, Cu dan Fe lebih tinggi daripada daerah bagian utara dengan
keadaan topografi yang lebih tinggi.Hal ini dapat disimpulkan bahwa air tanah yang
berada pada jarak 400 di sebelah selatan dari TPA dan jarak 200 meter di sebelah
utara dari TPA telah tercemar oleh polutan yang berasal dari TPA yang sangat