Show simple item record

dc.contributor.advisorMustamar, Sunarti
dc.contributor.advisorMaslikatin, Titik
dc.contributor.authorUtami, Indah Ita
dc.date.accessioned2016-01-14T04:16:31Z
dc.date.available2016-01-14T04:16:31Z
dc.date.issued2016-01-14
dc.identifier.nim110110201028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71417
dc.description.abstractTujuan penelitian ini difokuskan untuk menjawab rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimanakah keterjalinan unsur-unsur struktural yang meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, latar atau setting, serta konflik yang terdapat dalam novel Butiran Debu Karya Taufiqurrahman Al-Azizy? 2) Bagaimana periode intelektual tokoh utama yang meliputi: memasuki masyarakat di luar keluarga, pengamatan anak, pikiran, ingatan dan fantasi anak, serta kehidupan volitif/kemauan yang terdapat dalam novel Butiran Debu Karya Taufiqurrahman Al-Azizy? Tujuan penelitian dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu: 1) meningkatkan dan mengembangkan kemampuan apresiasi terhadap karya sastra, terutama novel; menambah wawasan dan pengetahuan tentang psikologis pada keragaman substansi atau isi karya sastra, khususnya yang mengisahkan perkembangan kehidupan anak. Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu: 1) mendeskripsikan keterjalinan unsur-unsur yang ada dalam novel Butiran Debu Karya Taufiqurrahman Al-Azizy yang meliputi judul, tema, tokoh dan perwatakan, latar atau setting, serta konflik; 2) mendeskripsikan representasi psikologi pada anak periode intelektual khususnya pada masa kanakkanak usia 6-12 tahun dalam novel Butiran Debu Karya Taufiqurrahman Al-Azizy yang meliputi: memasuki masyarakat di luar keluarga, pengamatan anak, pikiran, ingatan dan fantasi anak dan kehidupan volutif/kemauan. Motode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Adapun langkah-langkah metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) membaca dan memahami isi/substansi novel; 2) mengidentifikasi dan mengelola data dengan mengklasifikasikan data-data yang berhubungan dengan unsur-unsur struktural; 3) mengidentifikasi dan mengola data dengan mengklasifikasi data-data yang berhubungan dengan unsur-unsur psikologi anak; 4) melakukan analisis struktural yang meliputi unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra tersebut (judul, tema, penokohan dan perwatakan, latar atau setting, serta konflik); 5) melakukan analisis pragmatik yang menekankan pada psikologi anak yang meliputi (memasuki masyarakat di luar keluarga, pengamatan anak, pikiran, ingatan dan fantasi anak, kehidupan perasaan anak, serta kehidupan volutif/kemauan). Judul novel Butiran Debu karya Taufiqurrahman Al-Azizy dapat mengidentifikasi keadaan atau pun suasana cerita. yang terjadi pada tokoh utama Iwan. Tema mayor novel tersebut yaitu perjuangan dalam mempertahankan kelangsungan hidup. Tema minor dalam novel tersebut yaitu: 1) seorang ibu rela melakukan segala cara demi mewujudkan kasih sayangnya kepada anaknya; dan 2) setiap manusia memiliki rasa kasih sayang yang tulus. Tokoh utama dalam novel tersebut merupakan Iwan. Tokoh bawahan dalam novel tersebut yaitu: Pak Rustam, Bu Rohana, Siti, Rohman, dan Ratih. Keenam tokoh tersebut sangat membantu keberadaan tokoh utama. Latar dibagi menjadi tiga yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar lingkungan. Pertama, Latar tempat dalam novel Butiran Debu yaitu rumah, ladang singkong, kali Cihideung, BTM, Rumah Rohman, dan kelurahan. Latar waktu Butiran Debu yaitu pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari. Ketiga, latar lingkungan dalam novel Butiran Debu yaitu perkotaan dan pedesaan. Konflik yang terjadi dalam novel Butiran Debu yaitu konflik fisik (eksternal) yaitu (1) Iwan dengan Mas Boy, (2) Rohman dengan Mas Boy. Sedangkan, konflik batin (internal) yaitu (1) ide Ratih dengan ide Rohman (2) konflik antar seseorang dan kata hatinya yang dialami oleh Iwan yang berusaha untuk tidak mengambil bungkusan. Analisis pragmatik yang lebih menekankan pada psikologi. Pada novel Butiran Debu ini, tokoh Iwan memasuki masyarakat di luar keluarga bersama adiknya ketika menggelandang. Pengamatan anak pada novel Butiran Debu ini dilakukan dengan 4 (empat) stadium, yaitu (1) pada tahap stadium-keadaan Iwan mampu mengamati hal hal yang berkaitan dengan kehidupan di lingkungan sekitar. (2). Pada tahap stadiumperbuatan ini anak menaruh minat besar terhadap pekerjaan dan perbuatan orang dewasa, serta tingkah laku binatang. Iwan menaruh perhatian kepada pengamen jalanan. (3) pada tahap stadium-hubungan Iwan mengamati hubungan Rohman dengan keluarganya.. (4) Pada stadium-perihal (sifat) menjelaskan bahwa hasil dari pengamatan Iwan tidak hanya terfokus pada satu titik, tetapi mengkonstrarir ciri-ciri atau sifat dari benda, orang, dan peristiwa. Pertama, sifat orang mengacu pada Bu Rohana yang berubah menjadi pemarah dan pemukul, sedangkan sifat Rohman yang menyayangi Iwan seperti adik kandung sendiri. Kedua sifat dari benda yang mengacu pada alat musik. Alat musik bersifat penting karena seorang pengamen harus mampu memainkan alat musik dan menghafal lagu. Pada novel Butiran Debu terdapat pikiran, ingatan dan fantasi anak. (1) Iwan berpikir untuk mencari jawaban yang tepat tanpa memberikan jawaban arti yang sebenarnya kepada Siti. (2) Iwan masih dapat mengingat beberapa kenangan dan janji ibunya di atas jembatan Cidua. (3) Karena berpisah dengan keluarganya, Iwan menginginkan dirinya dapat berkumpul. Hal tersebut yang membuat dunia fantasi Iwan mulai bergerak. Pada novel Butiran Debu terdapat kehidupan perasaan anak dan rasa takut. Iwan memiliki sifat seperti anak kecil pada umumnya yang memiliki perasaan takut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPeriode Intelektualen_US
dc.subjectPsikologi anaken_US
dc.titleANALISIS PERIODE INTELEKTUAL TOKOH UTAMA NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY: SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI ANAKen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record