dc.description.abstract | Karakter morfologi polong digunakan sebagai kriteria seleksi ketahanan beberapa genotipe kedelai terhadap serangan hama Nezara viridula.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 16 genotipe kedelai yaitu: Galur Harapan Balitkabi
(GHB)-1, GHB-2, GHB-3, GHB-4, GHB-5, GHB-6. GHB-7, GHB-8, GHB-9, GHB-10, GHB-11, GHB-12, GHB-13, Jayawijaya, Bromo,
dan Wilis. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 ulangan dan melakukan infestasi hama N. viridula sebanyak 5 ekor pada
tiap polibag. Data yang diperoleh, dianalisa menggunkaan uji F pada taraf 5% dan 1%. Apabila terdapat perbedaan, maka dilakukan uji
lanjut menggunakan Uji Scott-Knott pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trikoma berperan positif untuk proses ketahanan
kedelai terhadap serangan hama N. viridula. Hal itu terbukti dengan adanya genotipe kedelai dengan jumlah trikoma lebih tinggi
menghasilkan intensitas serangan hama N. viridula lebih rendah, sedangkan pada genotipe kedelai dengan jumlah trikoma lebih rendah
menghasilkan intensitas serangan hama N. viridula lebih tinggi. Genotipe dengan intensitas serangan hama N. viridula lebih rendah
cenderung memiliki jumlah polong normal lebih banyak sehingga berat biji pertanaman yang diperoleh lebih besar. Karakter jumlah trikoma
dapat digunakan untuk membentuk karakter seleksi dalam rangka pengembangan kedelai tahan terhadap serangan hama N. viridula,
sehingga kedepannya diharapkan produksi kedelai dalam negeri mengalami peningkatan | en_US |