Show simple item record

dc.contributor.advisorNurahmanto, Dwi
dc.contributor.advisorAmeliana, Lidya
dc.contributor.authorAnggarsasi, Nidya
dc.date.accessioned2016-01-13T03:24:42Z
dc.date.available2016-01-13T03:24:42Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.nim112210101074
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71217
dc.description.abstractIbuprofen merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid derivat asam propionat yang mempunyai aktivitas analgetik dan antipiretik, digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan dismenore. Mekanisme ibuprofen adalah menghambat isoenzim siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2. Efek samping merugikan dari pengobatan peroral NSAID dapat terjadi seperti ketidaknyamanan lambung, mual, muntah, erosi lambung, sakit kepala sehingga ibuprofen menjadi kandidat yang tepat untuk desain sistem transdermal. Sistem penghantaran transdermal patch dipilih karena mempunyai banyak keunggulan, salah satunya bersifat non invasif, bebas first pass effect, dan pelepasan obat mendekati orde nol (seperti infus intravena), serta praktis dan mudah digunakan oleh pasien. Polimer yang dipilih dalam penelitian ini adalah PVP K-30 dan CMC Na, sedangkan untuk polimer hidrofobiknya dipilih Etil Selulosa N-22. CMC-Na biasa digunakan untuk melindungi perlekatan produk dengan jaringan tubuh dari kerusakan. Penambahan Polivinil pirolidon (PVP) dapat meningkatkan pelepasan obat dengan cara meningkatkan pengembangan polimer (Sodium CMC) serta meningkatkan elastisitas dan pembentukan film pada patch. Etil selulosa tidak beracun, nonallergic, dan merupakan material tidak mengiritasi yang membentuk film yang baik dengan keterbatasan permeabilitas air yang buruk. Penelitian ini dilakukan menggunakan software Design Expert versi 9.06 (DX9) trial dengan metode simplex lattice design. Metode Simplex Lattice Design (SLD) merupakan salah satu teknik optimasi formula untuk mendapatkan daerah yang optimum. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proporsi formula yang optimum pada sediaan transdermal patch ibuprofen. Laju pelepasan dan moisture content dari patch ibuprofen dalam penelitian ini sebagai variabel respon serta jumlah PVP K-30 dan CMC Na menjadi variabel bebas. Hasil penelitian menunjukkan proporsi penggunaan polimer CMC Na (172,967), PVP (154,333), serta kombinasi keduanya (8,867) dapat meningkatkan nilai flux pelepasan obat ibuprofen. Pada F1 memberikan hasil flux pelepasan yang paling tinggi dibandingkan dengan F2 maupun F3. Berdasarkan nilai koefisien didapatkan hasil proporsi penggunaan polimer CMC Na (172,967), PVP (154,333), serta kombinasi keduanya (8,867) dapat meningkatkan nilai flux pelepasan obat ibuprofen. Pada F1 memberikan hasil flux pelepasan yang paling tinggi dibandingkan dengan F2 maupun F3. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode Simplex Lattice Design dan menggunakan software Design Expert versi 9.06 (DX9) trial didapatkan komposisi optimum dari kombinasi polimer CMC Na dan PVP K-30 pada sediaan patch ibuprofen yaitu formula dengan komposisi polimer CMC Na 6 % dan PVP K-30 sebesar 0 %.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPOLIVINIL PIROLIDON DAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSAen_US
dc.subjectLAJU PELEPASAN DAN MOISTURE CONTENT PATCH IBUPROFENen_US
dc.titleOPTIMASI POLIVINIL PIROLIDON DAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA TERHADAP LAJU PELEPASAN DAN MOISTURE CONTENT PATCH IBUPROFENen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record