dc.description.abstract | Ibuprofen merupakan obat pertama turunan asam propionat yang diperkenalkan pertama kali sebagai alternatif terbaik dari aspirin karena memiliki efek samping lebih ringan dibandingkan aspirin. Mekanisme kerjanya adalah inhibitor non-selective pada enzim siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2. Ibuprofen digunakan untuk mengobati nyeri dan inflamasi pada penyakit rematik (termasuk juvenile idiopathic arthritis). Sediaan ibuprofen oral memiliki efek samping merugikan seperti rasa tidak nyaman di lambung, mual, muntah, gastric erosion, sakit kepala dan karena obat ini diberikan dalam waktu lama pada pengobatan gangguan rheumatoid arthritis maka masalah kepatuhan bisa timbul. Pengembangan bentuk sediaan transdermal patch ibuprofen dilakukan untuk meminimalkan efek samping ibuprofen pada pemberian peroral.
Pada penelitian ini dilakukan optimasi formula dengan kombinasi polimer hidrofilik PVP K-30 dan PEG 6000, sedangkan polimer lipofilik EC dibuat tetap menggunakan simplex lattice design. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh komposisi polimer PEG 6000 dan PVP K-30 terhadap moisture content dan laju pelepasan sediaan patch ibuprofen serta komposisi kombinasi polimer PEG 6000 dan PVP K-30 yang menghasilkan moisture content dan laju pelepasan ibuprofen yang optimum dalam sediaan patch ibuprofen.
Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Dalam penelitian ini tahapan yang dilakukan meliputi pembuatan patch, pengujian organoleptis, thickness, pengujian bobot, pengujian pH sediaan, ketahanan lipat, pengujian kadar, moisture content, dan laju pelepasan ibuprofen. Data moisture
content dan laju pelepasan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan software Design Expert trial 9.0.6.2.
Hasil pengujian moisture content menunjukkan bahwa nilai moisture content F3 > F2 > F1 dengan nilai berturut-turut 4,009 %; 3,038%; dan 2,284%. Polimer PVP K-30 merupakan polimer yang berpengaruh untuk meningkatkan nilai moisture content sediaan patch. Hasil pengujian laju pelepasan menunjukkan bahwa flux F2 > F1 > F3 dengan nilai flux berturut-turut 140,4 μg/cm2.menit1/2; 127,6 μg/cm2.menit1/2 dan 115,1 μg/cm2.menit1/2. Penggunaan kombinasi polimer PEG 6000 dan PVP K-30 berpengaruh terhadap meningkatnya nilai flux sediaan patch. Hasil analisis menggunakan software Design Expert trial versi 9.0.6.2 didapatkan satu solution yang merupakan titik optimum. Titik optimum ditunjukkan dengan adanya perpotongan pada titik dengan jumlah PVP 2,244 % dan jumlah PEG 3,756 % dengan nilai moisture content sebesar 2,828 % dan nilai flux 140,766 μg/cm2. menit1/2 dengan nilai desirability 0,821. | en_US |