dc.description.abstract | Dengan berkembangnya teknologi, kini banyak terciptakan berbagai macam
penghantar listrik. Beragam penghantar listrik ini adalah dalam jumlah jenis
penghantar, dalam luas penampang penghantar, dalam kemampuan hantar arus,
dalam keandalan dan lain-lain. Pemilihan kawat penghantar yang digunakan untuk
saluran udara didasarkan pada besarnya beban yang dilayani, makin luas beban
yang dilayani maka makin besar ukuran penampang kawat penghantar. Dengan
penampang kawat yang besar akan membuat tahanan kawat menjadi kecil. Untuk
mendapatkan penyaluran tenaga listrik yang paling efisien diperlukan pemilihan
jenis penghantar yang paling tepat, yang sesuai dengan beban yang akan
dihantarkannya. Dari penelitian ini menggunakan metode Backward Forward
Sweep untuk mengetahui nilai losses dan voltage profile sehingga dari hasil run
ETAP didapatkan bahwa total losses pada daya aktif (P) pada sistem 33 bus kabel
penghantar AAC sebesar 109.05 kw sedangkan pada kabel penghantar AAAC
sebesar 75.5 kw dan untuk kabel penghantar AAAC-S sebesar 70.53 kw.
Sedangkan hasil simulasi voltage profile ETAP pada bus 2 kabel penghantar
AAC sebesar 94.72%, AAAC pada ETAP sebesar 94.74%, dan AAAC-S pada
ETAP sebesar 94.77%. | en_US |