dc.description.abstract | Penelitian bertujuanuntuk mengetahui potensi macam agen hayati seperti Trichoderma harzianum, Pseudomonas fluorescens, dan Bacillus subtilis yang
ditingkatkan dengan penambahan bahan organik dan membandingkan antara macam agen hayati dengan fungisida dalam mengendalikan penyakit antraknosa
pada tanaman cabe jawa. Penelitian dilakukan dengan mengaplikasikan jamur dan bakteri antagonis Trichoderma harzianum, Pseudomonas fluorescens, dan
Bacillus subtilis pada tanah yang sudah terinfeksi patogen Colletotrichum sp. Penambahan bahan organik volume yang diaplikasikan berbeda yaitu kontrol, 50
g, dan 160 g. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dan masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter ; a. masa inkubasi, yang memiliki masa inkubasi terpanjang yaitu 14 hari setelah inokulasi (his) pada
perlakuan Trichoderma harzianum tanpa bahan organik sedangkan pada perlakuan fungisida berbahan aktif mankozeb tidak menunjukkkan gejala. b. intensitas
serangan tertinggi yaitu 41,47% terjadi pada perlakuan Trichoderma harzianum dengan bahan organik 60 g. Sedangkan intensitas terkecil dimiliki oleh
Bacillus subtilis dengan bahan organik 150 g yaitu 26,67% dan diikuti dengan kenaikan jumlah cabang yang tertinggi pada perlakuantersebut yaitu 6,33.
Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan organik akan berkolerasi positif dengan daya hambat terhadap patogen, disamping
menjadi stimulan dalam merangsang perkembangan jumlah cabang yang diperoleh | en_US |