AKTIVITAS EKSTRAK KAYA POLIFENOL BIJI KAKAO SUPERIOR DAN INFERIOR
Abstract
Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan di Indonesia. Akan tetapi produksi kakao dikebun terganggu dengan adanya serangan hama PBK oleh
Conopomorpha cramerella dan penyakit busuk buah oleh Pytopthora palmivora sehingga dihasilkan biji kakao inferior yang bermutu rendah. Oleh karena itu perlu
upaya untuk meningkatkan nilai jual biji inferior dengan cara mengekstrak polifenolnya. Karakteristik ekstrak kasar polifenol meliputi rendemen, warna, total polifenol, dan
aktivitas antioksidan dan dilakukan uji antibakteri dengan penentuan nilai konsentrasi hambat minimu (KHM) dan Inhition Concentration 50% (IC50) terhadap
pertumbuhan bakteri E.coli dan B.subtilis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak polifenol dengan rendemen tertinggi yaitu sampel terserang Pytopthora
palmivora sebesar 5,84%, warna semua sampel menunjukkan warna ungu gelap, total polifenol tertinggi didapatkan dari perlakuan non fermentasi yakni sebesar 284,56
mg/g, dan aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh dari ekstrak polifenol pada sampel non fermentasi yaitu 73,03 %. Ekstrak polifenol non fermentasi memiliki nilai KHM
dan IC50 adalah 0,157% dan 0,083% untuk bakteri E.coli dan pada bakteri B.subtilis 0,14% dan 0,08%. Pada sampel terserang P. Palmivora nilai KHM dan IC50
0,327% dan 0,172% untuk bakteri E.coli dan pada bakteri B.subtilis 0,34% dan 0,18% . Pada sampel terserang C.cramerella nilai KHM dan IC50 0,342% dan 0,18%
untuk bakteri E.coli dan pada bakteri B.subtilis 0,40% dan 0,21.