dc.description.abstract | Kebutuhan bibit kakao unggul semakin lama semakin meningkat. Kebutuhan bibit kakao semakin lama semakin tinggi. Ada beberapa teknik
perbanyakan kakao yang dapat dilakukan namun masih belum mampu memenuhi kebutuhan bibit kakao tersebut karena terkendala waktu
yang lama sehingga diperlukan teknik perbanyakan yang efektif salah satunya melalui somatik embriogenesis primer. Namun didalam teknik
tersebut dimerlukan metode yang tepat seperti pemilihan eksplan dan zat pengatur tumbuh karena tidak semua eksplan mampu membentuk
somatik embriogenesis. Penelitian dilakukan untuk menginduksi somatik embriogenesis primer kakao (Theobroma cacao L.) melalui eksplan
petal dan staminodia dengan menggunakan 2,4-D dan BAP. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian
Universitas Jember. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor
kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh dan jenis eksplan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 3 ppm 2,4-D + 1,5 ppm BAP
menggunakan staminodia menghasilkan persentase terbentuknya kalus sebesar 54,94%, berat segar kalus 1,09 g dengan struktur remah
berwarna putih. Sedangkan parameter waktu terbentunya kalus tercepat ditemukan pada perlakuan 1 ppm 2,4-D + 0,5 ppm BAP yaitu 7,2
hari.. Eksplan staminodia merupakan yang paling responsif dalam menghasilkan persentase berkalus sebesar 50,34%. | en_US |