dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil dan kualitas bawang merah (Allium ascalonicum L) melalui komplementasi
pupuk potasium dengan pupuk kandang di lahan kering porus. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan
pertimbangan dalam budidaya bawang merah di lahan kering. Penelitian dilakukan bulan Juli-September 2014, di Desa Selogudig
wetan, Kec. Pajarakan kabupaten Probolinggo, dengan metode rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, terdiri dari 2 faktor
dengan 3 ulangan. Faktor 1 (P) dosis pupuk KCl terdiri dari 3 taraf : P0 : 150 kg/ha, P1 : 100 kg/ha, P2 : 50 kg/ha. dan Faktor II
(K) dosis pupuk kandang terdiri dari 4 taraf : K0 : 40 t/ha, K1 : 30 t/ha, K2 : 20 t/ha, K3 : 10 t/ha. Menggunakan varietas Super
Philip, Pupuk Kandang diberikan 1 minggu sebelum penanaman dicampurkan ke dalam tanah, pemberian pupuk SP-36 dilakukan 3
hari sebelum tanam. Pupuk ZA diberikan sebagai pupuk susulan pada usia tanaman 15 dan 30 hst. Sedangkan perlakuan pupuk K
dilakukan pada usia tanaman 30 dan 45 hst. Hasil penelitian menunjukkan komplementasi antara pupuk K dengan pupuk kandang
terhadap jumlah daun 45 hst, berat umbi segar per rumpun, berat umbi kering simpan dan penyusutan umbi. Perlakuan terbaik
jumlah daun 45 hst ialah 50 kg/ha;20 t/ha dengan rata-rata 35,47 helai, perlakuan terbaik berat umbi per rumpun ialah 100
kg/ha;40 t/ha dengan rata-rata 70,66 g/rumpun, perlakuan terbaik berat umbi kering simpan ialah 100 kg/ha;40 t/ha dengan ratarata
49,88 g/rumpun, perlakuan terbaik penyusutan umbi ialah 100 kg/ha;10 t/ha dengan rata-rata 23,73%. Dengan demikian
pemberian pupuk kandang dapat mengurangi kebutuhan pupuk K menjadi 67% dari dosis anjuran. | en_US |