dc.description.abstract | Cekaman kekeringan merupakan suatu kondisi di mana kebutuhan air tanaman tidak terpenuhi di daerah perakaran. Cekaman kekeringan
pada umumnya dapat mempengaruhi aspek fisiologi dan morfologinya. Secara fisiologi tanaman akan mengalami perubahan dalam proses
fotosintesisnya karena air yang dibutuhkan saat fotosintesis tidak terpenuhi, selain itu terjadinya cekaman kekeringan akan mengakibatkan
terbentuknya Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat memacu terjadinya kerusakan sel tanaman. Untuk mencegah terjadinya kerusakan
sel, tanaman melakukan netralisir dengan memproduksi senyawa metabolik antioksidan salah satunya berupa protein antioksidan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan kandungan protein antioksidan pada bibit melinjo umur 3 bulan setelah pemberian
senyawa Polyethylene Glycol (PEG) untuk mengkondisikan cekaman kekeringan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi PEG berbeda, 0%; 2,5%; 5% dan 10%. Parameter yang diamati pertumbuhan tanaman,
kandungan total protein terlarut, aktivitas protein antioksidan dan pola pita protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter
pertumbuhan bibit melinjo menunjukkan berbeda tidak nyata dengan pemberian PEG kecuali pada rasio akar tajuk dan kandungan klorofil
total, sedangkan Kandungan total protein dan aktivitas antioksidan semakin meningkat sejalan dengan semakin tingginya pemberian
konsentrasi PEG, yaitu pada 10% PEG didapatkan kandungan total protein 24,34 mg/g, aktivitas peredaman ABTS 91,16% dengan nilai
IC50 2,67±0,05 μg/mL). Pola pita protein menunjukkan adanya pola pita berbeda pada perlakuan 10% PEG | en_US |