dc.description.abstract | Kebutuhan energi listrik tidak sebanding dengan ketersediaan sumber daya energi yang mulai menipis. Dibutuhkan
pengembangan teknologi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, salah satunya adalah energi angin. Akan tetapi
pemanfaatan energi angin sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia menghadapi beberapa kendala, terutama
karena rendahnya kecepatan angin rata-rata yang hanya berkisar antara 2,5 – 6 m/s. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
dengan pemodelan turbin angin yang mampu beroperasi pada kecepatan angin rendah. Tugas akhir ini memodelkan
pembangkit listrik tenaga angin menggunakan Permanent Magnet Synchronous Generator (PMSG) agar mampu
mengoptimalisasi daya dengan kecepatan angin rata-rata yang rendah dan fluktuatif. Untuk mengekstraksi daya maksimum
dari angin yang berfluktuasi, diperlukan suatu pengontrolan yang baik. Kontrol Neural Network digunakan untuk
mengendalikan daya dengan metode Maximum Power Point Tracking pada buck boost converter sehingga daya yang
dihasilkan dapat optimal. Daya yang diperoleh pada beban seimbang di musim kemarau sebesar 1919 W dan pada musim
penghujan sebesar 1859 W. Sedangkan pada beban tak seimbang diperoleh daya sebesar 2207 W; 683,4 W; 1068 W pada
musim kemarau dan pada musim penghujan sebesar 2200 W; 680 W; 1062 W. | en_US |