dc.description.abstract | Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi ubijalar (Ipomoea batatas L.) dapat dilakukan dengan penggunaan varietas
unggul dan rekayasa mikroklimat dengan pola tumpangsari. Tumpangsari ubijalar dengan kacang hijau dapat dilakukan.
Namun, harus dilakukan pengaturan saat tanam guna mengurangi persaingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
interaksi saat penanaman kacang hijau terhadap pertumbuhan dan hasil ubijalar apabila ditanam dengan pola
tumpangsari. Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Agroteknopark Universitas Jember pada bulan Maret sampai
Agustus 2013. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pengujian Duncan
Muliple Range Test (DMRT) 5% yang terdiri dari 2 faktor dengan 2 ulangan. Faktor pertama varietas yang terdiri dari
Sawentar, Beta-1, Beta-2, Antin-1, Sari, Kidal, Beni Azuma, dan Papua Salossa. Faktor kedua saat tanam kacang hijau
yang ditanam bersamaan dengan ubijalar (U1), kacang hijau ditanam pada hari ke-7 setelah penanaman ubijalar (U2),
kacang hijau ditanam pada hari ke-14 setelah penanaman ubijalar (U3). Jarak tanam ubijalar 40 x 80 cm dan jarak tanam
kacang hijau 40 x 80 cm. Variabel pengamatan yang dilakukan adalah panjang batang ubijalar, bobot total umbi, jumlah
umbi total, bobot umbi dapat dipasarkan, dan jumlah umbi dapat dipasarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat
tanam kacang hijau tidak berpengaruh terhadap semua variabel pengamatan ubijalar dan varietas ubijalar Beta-2
menghasilkan berat total umbi 554,2 gram/tanaman 12 ton/ha. | en_US |