dc.description.abstract | Tikus merupakan salah satu hama penting pada setiap komoditi tanaman . Kerugian yang ditimbulkan oleh hama tikus ini dapat mencapai 75% bahkan
sampai dapat menyebabkan gagal panen pada tanaman yang dibudidayakan. Perlu dicari pengendalian terhadap hama tikus yang efektif, efisien, dan
ramah lingkungan melalui penelitian seperti penggunaan ekstrak Bintaro yang bersifat menolak atau mengusir terhadap hama tikus. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui keefektivan rodentisida nabati yang terbuat dari ekstrak buah Bintaro terhadap hama tikus. Hasil penelitian bermanfaat
sebagai sumber informasi mengenai teknologi pengelolaan hama tikus yang ekonomis, aman dan ramah lingkungan, sehingga dalam penerapannya dapat
diaplikasikan oleh petani. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengendalian Hayati Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Jember yang akan berlangsung mulai Agustustus sampai Oktober 2014. Rancangan percobaan di Laboratorium menggunakan (RAL)
dengan perlakuan 5 konsentrasi dan 1 kontrol yaitu 2 ml/L, 4 ml/L, 6 ml/L, 8 ml/L dan 10 ml/L dan di ulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian dianalisis
menggunakan ANOVA, jika menunjukkan berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan 5 %. Pada setiap perlakuan digunakan 10 ekor tikus dengan
pakan yang setiap hari diganti, pengamatan dilakukan setiap hari hingga mendapatkan hasil yang paling efektif. Pengamatan dilakukan terhadap
mortalitas tikus, peningkatan berat badan tikus, jumlah konsumsi makan tikus. Hasil penelitan menunjukkan bahwa gejala keracunan yang disebabkan
oleh rodentisida ekstrak buah bintaro terhadap tikus ditandai dengan terjadinya efek knock down, kemudian menurunnya tingkat aktivitas tikus, terjadi
kerontokan bulu di sekitar hidung dan lubang anus dan muntah. Konsentrasi rodentisida ekstrak buah bintaro yang terbaik adalah 10 ml/L. | en_US |