dc.description.abstract | Upaya peningkatan produksi padi nasional dihadapkan pada berbagai permasalahan salah satunya adanya penyakit penting pada tanaman padi yaitu hawar
daun bakteri. Hawar daun bakteri disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae yang memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk strain baru di
lapang. Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang mikrobiologi, berbagai teknik identifikasi dan deteksi telah dikembangkan mengenai analisis
genetik dan identifikasi molekular isolat X. oryzae pv. oryzae melalui teknik Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Sampel diambil dari 5
kecamatan dengan 5 varietas yang berbeda, yaitu Rambipuji dengan varietas Wayapuburu, Arjasa dengan varietas Situbagendit, Tempurejo dengan varietas
pandanwangi, Tanggul dengan varietas Ciherang dan Puger dengan varietas Cibogo. Metode pertama yaitu penghitungan intensitas serangan pada masingmasing
sampel, kemudian bakteri diisolasi dari daun yang bergejala hawar daun bakteri dan ditumbuhkan pada media Yeast Dextrose Agar. Setelah itu
dilakukan pengujian bakteri dengan KOH 3% dan uji hdrolisis pati, kemudian dianalisis menggunakan teknik RAPD untuk mengetahui keragaman genetik
masing- masing isolat. Hasil pengamatan intensitas serangan pada masing-masing sampel menunjukkan bahwa besarnya intensitas serangan dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya lokasi pengambilan sampel, tingkat ketahanan suatu varietas padi dan usia tanaman padi. Masing- masing isolat menunjukkan ciri
koloni berwarna kuning, bulat, cembung dan berlendir, uji Gram negatif, serta tidak menghidrolisis pati. Hasil analisis menggunakan RAPD menunjukkan
kelima isolat merupakan isolat yang berbeda secara genetik, dilanjut dengan penghitungan menggunakan Metode Jaccard dan pembuatan Phenogram
similarity yang menunjukkan kelima isolat terbagi menjadi 3 kelompok yang berbeda secara genetik, Kelompok A yaitu isolat dari Rambipuji dan tempurejo,
Kelompok B yaitu Arjasa dan Puger, serta Kelompok C yaitu Tanggul. | en_US |