dc.description.abstract | Permintaan energi di seluruh dunia yang meningkat mengakibatkan sumber daya energi terutama energi konvensional
menjadi langka. Berbagai inovasi para ahli pun muncul dalam memanfaatkan energi alternatif sebagai sumber energi untuk
menggantikan energi konvensional. Namun untuk menghasilkan daya bergantung dari sumber energi yang diterimanya,
seperti PLT Angin dapat menghasilkan daya hanya jika ada kecepatan angin yang diterima oleh turbin dan fuel cell yang
menghasilkan daya jika ada bahan bakar hidrogen. Sistem hibrida menggabungkan kedua sumber energi untuk meningkatkan
daya dan keandalan sistem. Penelitian ini mensimulasikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) dengan fuel cell dalam
sistem hibrida. Simulasi ini menggunakan pemodelan sistem dengan aplikasi Simulink MATLAB® R2010b. Sistem ini terdiri
dari wind power system yang bekerja paralel dengan fuel cell, electrolyzer, tabung penyimpanan dan katup hidrogen yang
mengatur laju aliran hidrogen, serta sistem pensaklaran. Dalam sistem hibrida ini, jika wind power system menghasilkan daya
listrik melebihi daya permintaan beban, maka beban akan disuplai oleh wind power system dan daya yang berlebih disuplai
ke electrolyzer untuk diubah menjadi hidrogen. Sebaliknya, jika wind power system tidak mampu memenuhi permintaan
beban, maka fuel cell akan bekerja menghasilkan listrik untuk mengurangi kekurangan daya pada sistem. Kinerja sistem
kontrol sistem hibrida antara tenaga angin-PMSG dengan fuel cell menggunakan fuzzy logic controller cukup baik sehingga
kestabilan dan kontinuitas energi tetap terjaga dengan presentase 12,5% terjadi kondisi transien akibat adanya peralihan
sumber antara wind power system dengan fuel cell dan tegangan tetap konstan 48V. | en_US |